Artikel ini membahas perjalanan politik Benjamin Netanyahu, termasuk kontroversi dan perannya di PBB.
Benjamin Netanyahu, nama yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Ia adalah seorang politisi Israel yang telah menjabat sebagai Perdana Menteri Israel dalam beberapa periode. Dengan karier politik yang panjang, Netanyahu telah menjadi sosok yang kontroversial dan berpengaruh di kancah internasional.
Netanyahu lahir pada 21 Oktober 1949, di Tel Aviv, Israel. Ia adalah anak dari seorang profesor dan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Setelah menyelesaikan pendidikan di Israel, ia melanjutkan studi di MIT, Amerika Serikat, di mana ia mendapatkan gelar Master di bidang Manajemen. Pendidikan ini memberikan Netanyahu pemahaman yang mendalam tentang ekonomi dan politik global.
Karier politiknya dimulai pada tahun 1988 ketika ia terpilih sebagai anggota Knesset, parlemen Israel. Sejak saat itu, ia telah menjabat dalam berbagai posisi, termasuk sebagai Duta Besar Israel untuk PBB. Namun, namanya mulai dikenal luas ketika ia pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 1996.
Netanyahu dikenal dengan kebijakan-kebijakan yang tegas, terutama terkait dengan keamanan Israel. Ia sering kali mengambil sikap keras terhadap kelompok-kelompok yang dianggap mengancam negara, seperti Hamas dan Hezbollah. Pendekatan ini membuatnya mendapatkan dukungan dari sebagian besar masyarakat Israel, namun juga mengundang kritik dari berbagai pihak internasional.
Salah satu momen penting dalam karier Netanyahu adalah ketika ia memberikan pidato di sidang umum PBB. Pada 29 September 2024, ia kembali menjadi sorotan ketika perwakilan Indonesia memilih untuk walkout saat ia berpidato. Keputusan ini menunjukkan ketegangan yang masih ada antara Israel dan negara-negara Muslim, dan menyoroti bagaimana Netanyahu sering kali menjadi pusat kontroversi.
Dalam pidatonya, Netanyahu sering kali menekankan pentingnya keamanan Israel dan perlunya dukungan internasional. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah pendekatannya benar-benar menciptakan perdamaian yang langgeng. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, bahkan menyatakan bahwa sulit untuk mempercayai pidato damai Netanyahu mengingat tindakan yang dilakukan Israel di wilayah Palestina.
Netanyahu juga dikenal dengan gaya komunikasinya yang langsung dan kadang provokatif. Ia tidak ragu untuk menyampaikan pandangannya dengan tegas, meskipun itu berarti harus menghadapi reaksi keras dari lawan politiknya. Hal ini menjadikannya sosok yang polarizing, di mana ada yang sangat mendukungnya dan ada pula yang sangat menentangnya.
Dalam konteks global, Netanyahu sering kali berusaha membangun aliansi dengan negara-negara lain, terutama Amerika Serikat. Hubungan erat antara Netanyahu dan mantan Presiden Donald Trump adalah contoh nyata dari strategi ini. Namun, dengan perubahan kepemimpinan di AS, tantangan baru pun muncul bagi Netanyahu dalam menjaga hubungan internasionalnya.
Secara keseluruhan, Benjamin Netanyahu adalah sosok yang kompleks dan menarik untuk dibahas. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, pengalaman politik yang luas, dan kebijakan yang sering kali kontroversial, ia tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia saat ini. Apakah Anda setuju dengan kebijakan-kebijakannya? Atau apakah Anda merasa ada cara lain yang lebih baik untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah?