Mencari rezeki halal dan mengelola harta dengan baik adalah suatu keharusan dalam Islam. Artikel ini membahas tentang pentingnya mengelola harta dengan cara yang halal dan membelanjakannya untuk perka...
Mencari rezeki atau harta yang halal merupakan suatu keharusan dalam Islam. Manusia dilarang mencari rezeki dengan cara-cara yang haram. Di hari kiamat, pertanggungjawaban terhadap rezeki menjadi salah satu pertanyaan yang harus dijawab. Harta menjadi salah satu yang dipertanggungjawabkan di Yaumul Hisab, hari kiamat.
Rasulullah SAW melarang mencari rezeki yang haram dan mengajarkan untuk mencari rezeki dengan cara yang baik. Beliau bersabda, "Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki. Tidaklah suatu jiwa akan mati hingga terpenuhi rezekinya, walau lambat rezeki tersebut sampai kepadanya. Maka bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, ambillah rezeki yang halal dan tinggalkanlah rezeki yang haram." (HR. Ibnu Majah).
Menurut hadis, ada empat pertanyaan di hari kiamat yang berkaitan dengan harta. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah tentang umur, jasad, ilmu, dan harta. Dalam masalah harta, manusia terbagi menjadi tiga golongan. Dua golongan yang celaka pada hari kiamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang haram atau membelanjakannya untuk hal-hal yang diharamkan. Sedangkan golongan yang selamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang halal dan membelanjakannya untuk perkara-perkara yang halal. Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang shalih." (HR Ahmad dalam al-Musnad).