Salah satunya mengunyah makanan secara berlahan.
Lemak merupakan senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak pada perut ada dua macam, yaitu lemak visceral dan lemak subkutan.
Lemak visceral adalah lemak yang tidak terlihat karena tidak berada di bawah kulit, melainkan berada di sekitar organ dalam tubuh. Lemak visceral lebih sering ditemui pada orang yang bertubuh kurus. Lemak visceral memiliki hubungan erat dengan berbagai penyakit, seperti diabetes, stroke, serangan jantung, kanker payudara, kanker kolorektal dan Alzheimer.
Sementara lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit dan dapat terlihat, serta dapat dipegang/dicubit. Resiko penyakit dari lemak ini bisa terjadi apabila terjadi penimbunan lemak yang berlebihan, seperti obesitas.
Penyebab Lemak di Perut
Beberapa faktor yang menyebabkan timbunan lemak berlebihan di perut:
- Kalori Berlebihan
Makanan dengan tingkat kalori yang tinggi, misalnya nasi putih, daging sapi, daging kambing dan daging ayam.
- Menu makanan tidak sehat
Menu makanan yang tidak sehat antara lain junk food, mie instan, kue dengan kadar gula tinggi dan lain sebagainya.
- Konsumsi minuman beralkohol
Penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan risiko obesitas, termasuk penumpukan lemak di perut.
- Stres
Stres akan membuat tubuh Anda melepaskan hormon kortisol secara berlebihan untuk membantu mengatasi stres. Hormon kortisol ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.
- Jarang berolahraga
Jarang berolahraga membuat lemak pada tubuh hanya mengalami penumukan. Dengan berolahraga tubuh Anda akan mengeluarkan lemak dan keringat lebih banyak
- Gangguan tidur
Kurang tidur dan sleep apnea dapat membuat Anda lebih berisiko untuk menimbun lemak di perut. Penderita obesitas dengan sleep apnea lebih cenderung memiliki lemak perut yang lebih banyak.
- Pengaruh usia (menopause)
Seiring bertambahnya usia, massa otot akan mengalami penurunan, hal ini membuat tubuh menjadi lebih sedikit dalam membakar kalori.
Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lemak, dapat Anda hindari dengan mengurangi lemak visceral yang tertimbun di perut.
Berikut cara-cara menghilangkan lemak di perut:
1. Mengonsumsi Makanan Serat larut
Serat larut dinilai dapat meningkatkan rasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah akan mencegah Anda makan dengan berlebihan. Serat larut dapat membentuk gel saat bersentuhan dengan air. Gel tersebut meningkatkan waktu penyerapan nutrisi dan memperlambat pengosongan perut.
2. Mengunyah Secara Perlahan
Mengunyah makanan secara dengan pelan-pelan akan membuat kamu makan lebih lambat, yang dikaitkan dengan penurunan asupan makanan, peningkatan rasa kenyang, dan ukuran porsi yang lebih kecil.
3. Mengonsumsi Lebih Banyak Protein
Protein dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi rasa lapar dan membantu Anda untuk makan lebih sedikit kalori. Ini karena protein dapat memengaruhi beberapa hormon yang berperan dalam rasa lapar dan kenyang, termasuk ghrelin dan GLP-1.
4. Gunakan Piring Kecil
Menggunakan piring kecil saat mengonsumsi makanan tidak sehat secara tidak langsung, akan berkontribusi pada penurunan berat badan. Hal tersebut karana menggunakan piring kecil membuat makanan terlihat lebih besar porsinya.
5. Minumlah Air Secara Teratur
Minum air putih dapat membantu Anda makan lebih sedikit terutama jika kamu meminumnya sebelum makan. Selain itu air putih dapat membantu untuk melarutkan lemak dalam tubuh.
6. Tidur Teratur dan Hindari Stres
Tidur dan menghindari stres, keduanya sebenarnya memiliki efek kuat pada nafsu makan dan berat badan. Kurang tidur dapat mengganggu hormon pengatur nafsu makan leptin dan ghrelin. Hormon lain, kortisol, meningkat saat kamu stres.
7. Jangan Lupa Sarapan
Sarapan bukan saja membuat tubuh lebih sehat, tetapi juga memberi energi untuk menjalani aktivitas dengan baik. Sarapan dapat membantu tubuh mengontrol porsi makan siang, sehingga Anda tidak makan secara berlebihan.
8. Kurangi Asupan Sodium
Garam mampu mengikat atau menahan air dalam tubuh, sehingga tubuh terlihat lebih gemuk. Hal tersebut juga memengaruhi bentuk perut, sehingga terlihat lebih buncit.
9. Komsumsi Makanan yang Rendah Kalori
Makan lebih sedikit kalori akan menyebabkan defisit kalori. Hal ini akan membakar lemak visceral dan subkutan secara berlebih. Selain itu mengonsumsi makanan dengan kalori rendah juga lebih sehat dibanding yang tinggi kalori.
10. Lakukan Olahraga
olahraga dapat menyebabkan penurunan berat badan pada seluruh tubuh, termasuk perut. Olaharaga dapat meningkatkan suhu tubuh dan dapat mengurangi timbunan lemak di perut.
11. Tingkatkan aktivitas
Meningkatkan aktivitas dapat membantu membakar kalori. Selain itu lebih banyak bergerak juga dapat memperkuat otot dan memperbaiki mood.
12. Latihan Kardio
Olahraga kerdiovaskurlah membuat jantung Anda terpompa lebih kencang. Olahraga ini dapat membantu membakar kalori, mengurangi lemak di perut dan mengencangkan otot. Beberapa kardio antara lain berjalan, berlari, bersepeda dan renang.
13. Tidur yang Nyenyak
Tidur yang baik untuk usia dewasa adalah 7-9 jam perhari. Jika anda mengalami gangguan tidur, Anda dapat berkonsultasi pada dokter.
Lemak visceral adalah lemak yang tidak terlihat karena tidak berada di bawah kulit, melainkan berada di sekitar organ dalam tubuh. Lemak visceral lebih sering ditemui pada orang yang bertubuh kurus. Lemak visceral memiliki hubungan erat dengan berbagai penyakit, seperti diabetes, stroke, serangan jantung, kanker payudara, kanker kolorektal dan Alzheimer.
Sementara lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit dan dapat terlihat, serta dapat dipegang/dicubit. Resiko penyakit dari lemak ini bisa terjadi apabila terjadi penimbunan lemak yang berlebihan, seperti obesitas.
Penyebab Lemak di Perut
Beberapa faktor yang menyebabkan timbunan lemak berlebihan di perut:
- Kalori Berlebihan
Makanan dengan tingkat kalori yang tinggi, misalnya nasi putih, daging sapi, daging kambing dan daging ayam.
- Menu makanan tidak sehat
Menu makanan yang tidak sehat antara lain junk food, mie instan, kue dengan kadar gula tinggi dan lain sebagainya.
- Konsumsi minuman beralkohol
Penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan risiko obesitas, termasuk penumpukan lemak di perut.
- Stres
Stres akan membuat tubuh Anda melepaskan hormon kortisol secara berlebihan untuk membantu mengatasi stres. Hormon kortisol ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.
- Jarang berolahraga
Jarang berolahraga membuat lemak pada tubuh hanya mengalami penumukan. Dengan berolahraga tubuh Anda akan mengeluarkan lemak dan keringat lebih banyak
- Gangguan tidur
Kurang tidur dan sleep apnea dapat membuat Anda lebih berisiko untuk menimbun lemak di perut. Penderita obesitas dengan sleep apnea lebih cenderung memiliki lemak perut yang lebih banyak.
- Pengaruh usia (menopause)
Seiring bertambahnya usia, massa otot akan mengalami penurunan, hal ini membuat tubuh menjadi lebih sedikit dalam membakar kalori.
Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lemak, dapat Anda hindari dengan mengurangi lemak visceral yang tertimbun di perut.
Berikut cara-cara menghilangkan lemak di perut:
1. Mengonsumsi Makanan Serat larut
Serat larut dinilai dapat meningkatkan rasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah akan mencegah Anda makan dengan berlebihan. Serat larut dapat membentuk gel saat bersentuhan dengan air. Gel tersebut meningkatkan waktu penyerapan nutrisi dan memperlambat pengosongan perut.
2. Mengunyah Secara Perlahan
Mengunyah makanan secara dengan pelan-pelan akan membuat kamu makan lebih lambat, yang dikaitkan dengan penurunan asupan makanan, peningkatan rasa kenyang, dan ukuran porsi yang lebih kecil.
3. Mengonsumsi Lebih Banyak Protein
Protein dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi rasa lapar dan membantu Anda untuk makan lebih sedikit kalori. Ini karena protein dapat memengaruhi beberapa hormon yang berperan dalam rasa lapar dan kenyang, termasuk ghrelin dan GLP-1.
4. Gunakan Piring Kecil
Menggunakan piring kecil saat mengonsumsi makanan tidak sehat secara tidak langsung, akan berkontribusi pada penurunan berat badan. Hal tersebut karana menggunakan piring kecil membuat makanan terlihat lebih besar porsinya.
5. Minumlah Air Secara Teratur
Minum air putih dapat membantu Anda makan lebih sedikit terutama jika kamu meminumnya sebelum makan. Selain itu air putih dapat membantu untuk melarutkan lemak dalam tubuh.
6. Tidur Teratur dan Hindari Stres
Tidur dan menghindari stres, keduanya sebenarnya memiliki efek kuat pada nafsu makan dan berat badan. Kurang tidur dapat mengganggu hormon pengatur nafsu makan leptin dan ghrelin. Hormon lain, kortisol, meningkat saat kamu stres.
7. Jangan Lupa Sarapan
Sarapan bukan saja membuat tubuh lebih sehat, tetapi juga memberi energi untuk menjalani aktivitas dengan baik. Sarapan dapat membantu tubuh mengontrol porsi makan siang, sehingga Anda tidak makan secara berlebihan.
8. Kurangi Asupan Sodium
Garam mampu mengikat atau menahan air dalam tubuh, sehingga tubuh terlihat lebih gemuk. Hal tersebut juga memengaruhi bentuk perut, sehingga terlihat lebih buncit.
9. Komsumsi Makanan yang Rendah Kalori
Makan lebih sedikit kalori akan menyebabkan defisit kalori. Hal ini akan membakar lemak visceral dan subkutan secara berlebih. Selain itu mengonsumsi makanan dengan kalori rendah juga lebih sehat dibanding yang tinggi kalori.
10. Lakukan Olahraga
olahraga dapat menyebabkan penurunan berat badan pada seluruh tubuh, termasuk perut. Olaharaga dapat meningkatkan suhu tubuh dan dapat mengurangi timbunan lemak di perut.
11. Tingkatkan aktivitas
Meningkatkan aktivitas dapat membantu membakar kalori. Selain itu lebih banyak bergerak juga dapat memperkuat otot dan memperbaiki mood.
12. Latihan Kardio
Olahraga kerdiovaskurlah membuat jantung Anda terpompa lebih kencang. Olahraga ini dapat membantu membakar kalori, mengurangi lemak di perut dan mengencangkan otot. Beberapa kardio antara lain berjalan, berlari, bersepeda dan renang.
13. Tidur yang Nyenyak
Tidur yang baik untuk usia dewasa adalah 7-9 jam perhari. Jika anda mengalami gangguan tidur, Anda dapat berkonsultasi pada dokter.