Dengan adanya akses internet yang lebih baik, masyarakat merasakan manfaat signifikan dalam pendidikan, bisnis, dan interaksi sosial.
Jakarta - Di tengah kesibukan, kita sering kali lupa bahwa tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses internet yang baik. Namun, berkat upaya pemerintah dan berbagai inisiatif, masyarakat kini mulai merasakan manfaat dari akses internet yang lebih baik. Salah satu contohnya adalah Desa Bowombaru Utara di Talaud, Sulawesi Utara, di mana Tina Sangadi, seorang ibu rumah tangga, kini bisa berselancar di dunia maya dengan mudah.
Tina, yang sebelumnya harus berjuang mendapatkan sinyal internet, kini bisa mengakses berbagai informasi hanya dengan duduk santai di rumah. Dulu, satu bar sinyal saja sudah membuatnya senang, apalagi jika bisa mencapai empat bar. Kini, sinyal internet bukan lagi barang langka, dan ini memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Dulu kita harus pergi ke ujung pantai untuk mendapatkan sinyal. Sekarang, dari rumah saja kita bisa mengakses internet,” ungkap Tina. Dengan adanya akses internet yang lebih baik, masyarakat bisa mendapatkan informasi terkini tanpa harus pergi ke kota.
Tak hanya itu, akses internet juga membuka peluang baru dalam dunia pendidikan. Anak-anak di Desa Bowombaru kini bisa mencari informasi untuk tugas sekolah secara online. Kepala Desa Bowombaru Utara, Ferdi Kaeng, menegaskan bahwa akses internet sangat membantu, terutama bagi anak-anak sekolah yang kini bisa belajar dengan lebih efektif.
Desa Bowombaru Utara, yang sebelumnya dikenal sebagai daerah blankspot, kini telah terhubung dengan jaringan 4G berkat pembangunan BTS (Base Transceiver Station) oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo. Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian BTS ini pada Januari 2022, dan sejak saat itu, masyarakat merasakan perubahan yang signifikan.
“Kami bisa belanja online sekarang. Dulu, pilihan barang sangat terbatas, tapi sekarang kami bisa memilih dari berbagai e-commerce,” kata Tina dengan penuh semangat. Ini menunjukkan bagaimana akses internet dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal ekonomi.
Program pembangunan BTS di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) telah dilakukan sejak 2015. Hingga akhir 2023, total daerah yang sudah mendapatkan akses internet mencapai 18.697 lokasi. Ini adalah langkah besar untuk mengurangi kesenjangan digital di Indonesia.
Dengan adanya akses internet, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan ekonomi. Ini adalah langkah positif menuju pemerataan akses informasi di seluruh Indonesia.
Keberadaan akses internet juga memberikan peluang bagi sektor pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan. Dengan lebih dari 8.830 lokasi yang melayani kebutuhan pendidikan, akses internet menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil.