Gus Baha menjelaskan bahwa penyebab utama jatuh dan hina diri berasal dari dalam diri kita sendiri. Temukan penjelasan lengkapnya di sini.
Cilacap - Ulama kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha, menjelaskan bahwa penyebab utama seseorang merasa jatuh dan hina bukanlah karena orang lain. Dalam pandangannya, penting untuk memahami faktor-faktor internal yang mempengaruhi perasaan dan sikap kita.
Menurut Gus Baha, banyak orang tidak menyadari bahwa penyebab utama yang menjadikan diri kita jatuh justru berasal dari dalam diri kita sendiri. Hal ini tentu mengejutkan, karena kita seringkali menyalahkan orang lain atas kegagalan atau rasa rendah diri yang kita alami.
Gus Baha menegaskan bahwa jika ada orang lain yang berusaha menjatuhkan kita, itu tidak semudah yang dibayangkan. Diperlukan faktor pendukung agar tujuan tersebut dapat tercapai. Dalam hal ini, kita harus menyadari bahwa kekuatan terbesar untuk menjatuhkan diri kita sendiri berasal dari perilaku dan sikap kita.
“Orang lain mau menjatuhkan Anda itu lewat memfitnah, lewat medsos atau mencibir, itu semua nunggu, nunggu diterima orang lain,” kata Gus Baha dalam sebuah tayangan di YouTube Short @SudarnoPranoto.
Penyebab Utama Kehancuran Manusia
Menurut Gus Baha, salah satu faktor yang paling berpotensi menjatuhkan atau merusak reputasi kita adalah perilaku kita sendiri. Ia menjelaskan, “Tapi kalau kita menjatuhkan diri kita sendiri, kamu telanjang bulat langsung dianggap tidak waras.” Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga perilaku dan sikap kita agar tidak merugikan diri sendiri.
Gus Baha menambahkan, meskipun orang lain memiliki potensi untuk menjatuhkan kita, namun tidak secepat dan semudah jika kita sendiri yang melakukan kesalahan. “Orang lain mau membunuh anda itu nunggu nyantet, mbacok, tapi kalau diri kamu sendiri yang jelek itu langsung bunuh diri selesai,” ujarnya. Ini adalah pengingat bahwa kita adalah penentu utama dalam perjalanan hidup kita.
“Artinya begini, Nabi mengajarkan kita, potensi terjelek kita terhadap diri kita itu perilaku kita sendiri,” ungkapnya. Dengan kata lain, perilaku kita adalah cermin dari diri kita yang sesungguhnya. Jika kita ingin menghindari rasa jatuh dan hina, kita harus mulai dari diri sendiri.
Pentingnya Perilaku yang Baik
Menukil laman isif.ac.id, perintah untuk memiliki akhlak dan perilaku yang baik kepada semua umat manusia itu merujuk pada salah satu hadis Nabi Muhammad Saw. Dalam hadis tersebut, Rasulullah bersabda bahwa orang yang paling dicintai dan paling dekat dengan-Nya di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia.
Artinya, menjaga akhlak dan berperilaku baik bukan hanya penting untuk hubungan sosial kita, tetapi juga untuk kehidupan spiritual kita. Dalam konteks ini, Gus Baha mengingatkan kita bahwa perilaku baik adalah kunci untuk menghindari jatuh dan hina diri.
Dengan demikian, kita harus berusaha untuk selalu bersikap baik kepada semua orang, tanpa memandang perbedaan. Hal ini akan membantu kita tidak hanya dalam membangun reputasi yang baik, tetapi juga dalam menjaga harga diri kita.