Gus Mus: Cobaan Hidup Seperti Ujian Sekolah, Ini Modal Agar Lulus

Gus Mus menjelaskan bahwa cobaan hidup ibarat ujian di sekolah. Kesabaran adalah modal utama untuk lulus dari ujian kehidupan.

Cilacap - Ulama kharismatik asal Rembang, KH. Ahmad Mustofa Bisri atau yang lebih dikenal dengan Gus Mus, memberikan pandangan mendalam tentang hakikat cobaan hidup. Ia mengibaratkan cobaan hidup seperti ujian di sekolah, di mana tujuan utamanya adalah untuk naik kelas.

Dalam pandangan Gus Mus, setiap ujian yang kita hadapi dalam kehidupan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan derajat kita. Setiap tantangan yang datang adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

Namun, untuk dapat lulus dari ujian-ujian tersebut, ada satu modal penting yang harus kita miliki. Gus Mus menekankan bahwa modal utama untuk menghadapi cobaan hidup adalah kesabaran. Dengan kesabaran, kita akan lebih mudah melewati berbagai rintangan yang menghadang.

“Cobaan hidup merupakan ujian –seperti di sekolah– untuk kenaikan kelas. Modal utama untuk lulus ialah kesabaran,” ungkap Gus Mus melalui akun Instagram pribadinya @skakung.

Sabar, dalam konteks Islam, adalah sikap bertahan untuk menjalankan ketaatan, menjauhi larangan, dan menghadapi ujian dengan penuh kerelaan dan kepasrahan. Istilah sabar sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti menahan atau mencegah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dituntut untuk selalu bersabar, baik dalam keadaan bahagia maupun duka. Sabar bukan hanya sekadar menunggu, tetapi juga merupakan tindakan aktif untuk tetap berpegang pada prinsip dan keyakinan kita.

Allah Swt. dalam surat Al-Baqarah ayat 153 berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” Ini menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

3 Tingkatan Sabar dalam Menghadapi Cobaan

Menurut Syekh Ibnu Abid Dunya, ada tiga tingkatan kesabaran yang perlu kita ketahui. Pertama, sabar atas musibah. Kedua, sabar dalam menjalani ketaatan. Ketiga, sabar atau menahan diri dari kemaksiatan. Sabar yang terakhir adalah yang paling tinggi tingkatannya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap jenis kesabaran memiliki ganjaran yang besar dari Allah. Misalnya, sabar dalam menghadapi musibah akan diangkat derajatnya hingga 300 kali lipat.

Kitab as-Shabru wa Tsawâb ’alaihi mengandung banyak nasihat tentang kesabaran, baik dari Al-Qur’an, hadist, maupun dari kalam para sahabat dan ulama. Imam Ibrahim at-Taimiy juga mengingatkan bahwa setiap hamba yang dianugerahi kesabaran akan mendapatkan ganjaran yang lebih baik setelah keimanan.

Dengan memahami pentingnya kesabaran, kita dapat menghadapi setiap ujian hidup dengan lebih baik. Cobaan yang datang bukanlah akhir dari segalanya, melainkan langkah menuju peningkatan diri. Jadi, mari kita hadapi setiap tantangan dengan sabar dan penuh keyakinan.


You Might Also Like