Ciri-Ciri Dabbah Tanda Kiamat Menurut Buya Hamka yang Perlu Diketahui

Pelajari ciri-ciri Dabbah sebagai tanda kiamat menurut Buya Hamka agar tidak salah paham.

Cilacap - Haji Abdul Malik Karim Amrullah, yang lebih dikenal sebagai Buya Hamka, memberikan pandangan kritis mengenai ciri-ciri fisik dari Dabbah, binatang aneh yang menjadi salah satu tanda kiamat. Dalam banyak informasi yang beredar, sering kali deskripsi tentang Dabbah tidak akurat dan tidak memiliki dasar yang kuat.

Buya Hamka, dalam karyanya Tafsir Al-Azhar, mengungkapkan bahwa istilah 'dabbatan' dalam Al-Quran merujuk pada binatang, namun secara harfiah berarti melata atau merangkak. Ini menunjukkan bahwa Dabbah tidak harus memiliki bentuk fisik yang spesifik seperti yang sering digambarkan.

Beliau juga mengutip pendapat para ulama besar, seperti Fakhruddin ar-Razi dan al-Qasimi, yang sependapat bahwa banyak deskripsi tentang Dabbah tidak memiliki dalil yang kuat dalam Al-Quran. Misalnya, ada yang menyebutkan bahwa Dabbah memiliki panjang 60 hasta dan tinggi hingga ke awan, serta memiliki empat kaki dan bulu panjang. Namun, Buya Hamka menegaskan bahwa semua penggambaran ini tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih lanjut, Buya Hamka menjelaskan bahwa 'dabbatan' tidak merujuk pada binatang tertentu. Dalam pandangannya, bisa jadi Dabbah berkaki empat atau bahkan tidak. Hal ini juga didukung oleh Al-Qurthubi yang menyatakan bahwa Al-Quran tidak memberikan gambaran spesifik tentang bentuk Dabbah.

Dalam tafsirnya, Al-Qasimi menyebutkan bahwa ayat tersebut mengandung makna yang luas, dan tidak ada yang bisa memastikan bentuk Dabbah yang akan muncul sebagai tanda kiamat. Ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh terjebak dalam deskripsi-deskripsi yang tidak berdasar, melainkan harus fokus pada makna yang lebih dalam dari tanda-tanda kiamat tersebut.


You Might Also Like