Anjuran dan Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah dalam Khutbah Jumat

Baca khutbah Jumat tentang anjuran dan keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah pada bulan Dzulhijah. Puasa ini memiliki banyak manfaat dan diampuni dosa-dosanya oleh Allah.

Salah satu puasa yang sangat dianjurkan bagi umat Islam adalah berpuasa pada hari Tarwiyah dan Arafah. Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijah sementara puasa Arafah dilakukan tepat pada tanggal 9 Dzulhijah.

Naskah khutbah Jumat berikut ini berjudul: "Khutbah Jumat: Anjuran dan Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

Khutbah I

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah yang telah menerangi hati para wali-Nya dengan cahaya persatuan, meningkatkan derajat para mukmin di segala penjuru, menyucikan rahasia para pencari dengan kebaikan-Nya yang sempurna dalam agama dan persatuan, dan memberi minuman yang lezat bagi para pelaku ibadah dari kelezatan perbincangan-Nya yang menyegarkan. Maka, marilah kita berlomba-lomba mencari keridhaan-Nya dengan berjalan di atas jejak para pendahulu. Maha suci Allah yang membangkitkan orang-orang yang berbuat baik, mendorong semangat kerinduan mereka menuju tempat yang layak, dan membangkitkan tekad mereka untuk berlomba-lomba dan bersegera.

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang bersih dari segala kekurangan dan cacat, kesaksian yang jernih dan indah, kami berharap dengan kesaksian ini untuk selamat dari api neraka yang menyala-nyala, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, manusia terbaik yang mencapai puncak kejayaan, yang menembus langit-langit. Ya Allah, berikanlah shalawat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya yang mulia, shalawat dan salam yang terus-menerus hingga hari pertemuan. Setelah itu, wahai hamba-hamba Allah yang dirahmati-Nya, aku menasihati kalian untuk bertakwa kepada Allah Yang Maha Pemurah, yang berfirman dalam kitab-Nya Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam."

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, sebagai pembuka dalam memulai khutbah Jumat pada siang hari ini, karena kita semua telah mendapatkan karunia yang sangat banyak dari Allah, bahkan tidak terhitung jumlahnya. Maka, sudah tentu syukur menjadi kalimat yang harus sering kita ucapkan, sebagai bentuk terimakasih kepada-Nya.

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, manusia sempurna yang telah sukses menjalankan semua visi dan misi dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kasih sayang. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, dan bisa mendapatkan syafaatnya, serta bisa berkumpul bersamanya di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Amin ya rabbal alamin.

Selanjutnya, sudah menjadi keharusan bagi kami selaku khatib, untuk mengajak dan menyeru kepada kami sendiri, keluarga, dan semua jamaah, untuk senantiasa berusaha dan berupaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, yaitu dengan cara mengerjakan semua kewajiban, menunaikan semua amanah dan tanggung jawab, serta meninggalkan semua yang dilarang dalam agama Islam.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt adalah dengan cara mengerjakan semua hal-hal yang disunnahkan dalam Islam. Orang-orang yang senantiasa mengerjakan perbuatan sunnah, akan dicintai dan disayangi oleh Allah swt, dan orang yang dicintai oleh-Nya, akan mudah untuk mengerjakan ibadah-ibadah dan kebaikan-kebaikan. Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya bersabda: "Terdapat hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, maka Aku akan mencintainya. Jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang dia gunakan untuk memukul, dan kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, niscaya akan Aku berikan, dan jika dia meminta perlindungan dari-Ku, niscaya akan Aku lindungi."

Dengan demikian, maka ibadah-ibadah sunnah memiliki peran yang sangat penting bagi kita semua untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan meraih cinta-Nya. Dan orang yang sudah mendapatkan cinta-Nya, maka Allah akan menjadi penolong kita semua dalam segala hal. Allah akan menjadi pendengaran kita agar tidak mendengar hal-hal yang diharamkan, sehingga kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak disenangi oleh-Nya.

Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi kita semua, dan sangat bertepatan dengan momentum saat ini adalah menunaikan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah. Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Dzulhijah saat ini. Dua puasa ini sangat dianjurkan dalam Islam, karena Rasulullah selalu melakukannya dan memiliki faedah sangat besar, yaitu diampuninya dosa-dosa oleh Allah. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah bersabda: "Puasa hari Tarwiyah bisa menghapus dosa setahun. Sedangkan puasa hari Arafah bisa menghapus dosa dua tahun."

Merujuk penjelasan Syekh Abdurrauf al-Munawi dalam kitab Faidul Qadir Syarh Jami'is Shagir, puasa sunnah pada hari Tarwiyah bisa menghapus dosa selama setahun. Sedangkan puasa Arafah bisa menghapus dosa selama dua tahun. yang dimaksud bisa menghapus dosa selama dua tahun adalah setahun yang berlalu dan setahun yang akan datang.

Pendapat tersebut berlandaskan dalam salah satu riwayat, Rasulullah saw bersabda: "Puasa Arafah (9 Dzulhijah) bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Hadits dan penjelasan ini, seharusnya menjadi motivasi dan penyemangat bagi kita semua, untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah. Sebab, dua puasa sunnah ini hanya bisa dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijah saja, selain itu tidak bisa dilakukan, sehingga anjuran dan faedahnya saja juga akan berbeda.

Anjuran puasa Tarwiyah dan Arafah pada bulan ini tidak lain selain karena banyaknya pahala yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang mengerjakan ibadah, bahkan Allah sangat senang ketika ada hamba-Nya yang mengerjakan perbuatan-perbuatan baik pada hari tersebut. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu riwayat, Rasulullah bersabda: "Tidak ada hari di mana perbuatan baik di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah."

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Demikian adanya khutbah Jumat perihal anjuran bagi kita semua untuk berpuasa Tarwiyah dan Arafah, pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijah. Semoga khutbah ini menjadi motivasi dan penyemangat bagi kita semua untuk menunaikan ibadah sunnah tersebut dan kita digolongkan pada hamba-hamba-Nya yang terus berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan. Amin ya rabbal alamin.

Barakallahu li wa lakum fi hadza al-yawm al-karim, wa nafa'ani wa iyyakum bima fihi mina as-salati wa as-sadaqati wa tilawati al-Qur'an wa jami'il ta'at, wa taqabbal minni wa minkum jamia'a a'malina innahu huwa al-hakim al-alim, aqulu qawli hadza wa astaghfirullah li wa lakum, fastaghfiruhu, innahu huwa al-ghafur ar-rahim.

Khutbah II

Alhamdulillah hamdan kama amara. Ashhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lah, ilahun lam yazal 'ala kulli syai'in wa kilan. Wa ashhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu wa habibuhu wa khaliiluhu, akrami al-awwaliina wal-akhirin, al-mab'uuts rahmatan lil-'alamin. Allahumma shalli wa sallim 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala ali sayyidina Muhammadin kama sallayta 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala ali sayyidina Ibrahim wa barik 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala ali sayyidina Muhammadin kama barakta 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala ali sayyidina Ibrahim fi al-'alamin innaka hamidun majid. Allahumma ghfir lil-muslimina wal-muslimat wal-mu'minina wal-mu'minat al-ahyaa minhum wal-amwat. Allahumma idfa' 'anna al-bala'a wal-ghala'a wal-waba'a wal-fahsyaa wal-munkar wal-baghy wal-suyuf al-mukhtalifah wal-syada'id wal-mihan, ma dzahara minha wa ma batana, min baladina hadza khasatan wa min buldan al-muslimin 'amatan, innaka 'ala kulli syai'in qadir.

Ibadallah, innallah ya'muru bil-'adli wal-ihsani wa ita'i dhi al-qurba wa yanha 'ani al-fahsyaa wal-munkari wal-baghyi, ya'izzukum la'allakum tadhakkaron. Fadzkurullah al-'azhim yadhkurkum wa la dzikrullah akbar.

Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.


You Might Also Like