Artikel ini menjelaskan tentang fungsi zakat sebagai penyuci jiwa dan peran pentingnya dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak manfaat, tidak hanya bagi fakir miskin, tetapi juga bagi orang yang menunaikannya. Salah satu fungsi utama zakat sebagai penyuci jiwa.
Zakat dapat menyucikan jiwa dari sifat-sifat tercela seperti bakhil, kikir, dan egois. Ketika seseorang mengeluarkan zakat, ia dilatih untuk mementingkan orang lain dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Hal ini membantu menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.
Selain itu, zakat juga menumbuhkan akhlak mulia seperti kedermawanan, suka berbuat baik, dan pandai bersyukur. Ketika seseorang dengan ikhlas memberikan sebagian hartanya kepada orang lain, ia akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin. Hal ini mendorongnya untuk terus berbuat baik dan membantu orang lain.
Zakat juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah swt. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang menunjukkan rasa terima kasihnya atas nikmat yang telah diberikan Allah. Sebagai balasannya, Allah akan melipatgandakan nikmat tersebut dan memberikan keberkahan dalam hidup.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 103:
Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli ‘alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī‘un ‘alīm(un).
Artinya, "Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan) dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Imam Al-Baghawi dalam kitab tafsir Ma'alimut Tanzil menjelaskan, Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengambil zakat dari sebagian harta umat Islam. Zakat membersihkan diri dari dosa-dosa dan meningkatkan derajat seorang muslim dari munafik menjadi ikhlas. Dengan mengeluarkan zakat, seorang muslim menunjukkan ketaatannya kepada Allah swtdan kepeduliannya terhadap sesama.
Selain itu, zakat juga menumbuhkan jiwa yang ikhlas dan dermawan. Dengan mengeluarkan zakat, seorang muslim melatih dirinya untuk berbagi dan membantu sesama. Hal ini akan membantunya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah swt. Imam Al-Baghawi menjelaskan:
"Ambillah zakat dari harta mereka guna menyucikan dari dosa-dosa mereka, dan membersihkan mereka dengan zakat itu, maksudnya: kamu tingkatkan mereka dari derajat orang-orang munafik ke derajat orang-orang yang ikhlas. Sikatakan pula: zakat itu mengembangkan harta mereka. Dan berdoalah untuk mereka, maksudnya: doakanlah mereka dan mohonkan ampunan bagi mereka."
Secara keseluruhan, zakat merupakan instrumen yang efektif untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendistribusian yang tepat dan efektif, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Fungsi ganda zakat ini (penyucian diri dan pemerataan ekonomi), menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mementingkan kesucian spiritual, tetapi juga kesejahteraan sosial. Zakat menjadi instrumen penting untuk mewujudkan keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat.
Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Islam Tinggal di Ciputat