Misi penembak bulan Jepang menghadapi tantangan besar dalam menyelesaikan tugasnya. Apa nasib mereka?
Misi penembak bulan Jepang, yang bertujuan untuk menembakkan proyektil ke permukaan bulan, menghadapi tantangan besar dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam upaya untuk mengumpulkan sampel dari bulan, Jepang berencana untuk meluncurkan misi ini pada tahun 2022.
Misi ini akan menggunakan pesawat ruang angkasa yang dilengkapi dengan senjata penembak bulan. Proyektil yang ditembakkan akan menciptakan ledakan kecil yang akan mengeluarkan material dari permukaan bulan. Material ini akan dikumpulkan dan dibawa kembali ke Bumi untuk penelitian lebih lanjut.
Namun, misi ini menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah memilih lokasi yang tepat untuk menembakkan proyektil. Permukaan bulan memiliki banyak kawah dan tebing yang dapat menghalangi proyektil mencapai targetnya. Tim peneliti harus melakukan analisis yang cermat untuk memilih titik yang paling optimal.
Tantangan lainnya adalah menjaga kestabilan pesawat ruang angkasa saat menembakkan proyektil. Guncangan dari ledakan bisa mengganggu keseimbangan pesawat dan menghancurkan misi secara keseluruhan. Tim peneliti harus merancang sistem yang kuat dan stabil untuk mengatasi masalah ini.
Jika misi ini berhasil, Jepang akan menjadi negara ketiga yang berhasil mengumpulkan sampel dari bulan, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Sampel ini akan memberikan wawasan baru tentang asal-usul bulan dan sejarah awal Tata Surya.