Pelajari tiga syarat penting untuk memastikan tobat kita diterima menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.
, Jakarta - Setiap manusia pasti pernah berbuat kesalahan, baik yang kecil maupun yang besar, yang berujung pada dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak keturunan Adam adalah orang yang berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertobat.” [H.R. Ibnu Majah]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tobat diartikan sebagai sadar dan menyesali dosa (perbuatan yang salah atau jahat) serta berniat untuk memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Arti lainnya adalah kembali ke jalan yang benar.
Dalam Islam, para ulama mengajarkan bahwa orang yang ingin bertobat sebaiknya melaksanakan sholat sunnah dua rakaat. Sholat ini dikenal dengan nama sholat taubat. Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihâyatuz Zain menjelaskan tentang sholat tobat dengan sangat jelas.
Sholat Tobat: Langkah Pertama Menuju Pengampunan
Artinya: “Termasuk shalat sunnah adalah sholat tobat, yakni sholat dua rakaat sebelum bertobat dengan niat sholat sunnah tobat.”
Selain melaksanakan sholat tobat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar tobat kita diterima. Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani menyebutkan tiga syarat penting dalam kitab Al Ghunyah.
Tiga Syarat Tobat yang Diterima
Artinya: “Syarat tobat ada tiga: pertama, menyesali atas kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan, ini berdasarkan hadis Rasulullah, ‘Menyesali kesalahan adalah tobat’. Tanda dari penyesalan adalah lembutnya hati dan berderainya air mata. Sebab itu, Rasulullah mengatakan, ‘Berkumpullah bersama orang yang bertobat, karena hati mereka lembut’.
Kedua, meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji dan berusaha untuk tidak kembali pada dosa dan kesalahan.”
Berdasarkan penjelasan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, tiga syarat tobat adalah menyesali kesalahan, meninggalkan maksiat, dan menjaga diri agar tidak jatuh pada lubang yang sama.
Proses Tobat yang Tulus
Mengutip dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, ketiga syarat tersebut mesti dipenuhi dalam bertobat agar diterima oleh Allah SWT. Sebab, tobat tidak cukup sekadar diniatkan dan diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Setelah menyesali perbuatan yang dilakukan, mintalah ampun kepada Allah dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Niat Sholat Tobat yang Benar
Berikut adalah niat sholat tobat yang dapat dilakukan oleh setiap Muslim yang ingin kesalahannya diampuni oleh Allah SWT. Tata cara pelaksanaannya tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat pada umumnya.
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ
Ushallî sunnatat taubati.
Artinya: “Saya berniat sholat sunnah tobat.” Setelah selesai sholat dua rakaat, dilanjutkan dengan bertobat dengan membaca istighfar yang disertai penyesalan dan tekad kuat untuk menjauhkan diri dari perilaku dosa serta tidak akan mengulanginya lagi. Syekh Nawawi juga menganggap sah apabila sholat tobat dilakukan setelah orang yang bersangkutan bertobat, bukan sebelumnya.
Wallâhu a’lam.