Temukan cara dzikir yang ampuh untuk membantu penyembuhan penyakit menahun. Dapatkan ketenangan dan harapan melalui dzikir.
, Jakarta - Penyakit menahun yang datang tanpa diduga sering kali membuat seseorang merasa putus asa. Terutama ketika dokter sudah memberikan vonis bahwa kesembuhan adalah hal yang mustahil. Namun, ada cara lain yang bisa menjadi jalan keluar dari derita panjang penyakit menahun tersebut, yaitu melalui dzikir.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah video yang dikutip dari kanal YouTube @muhammadyasin4603, membagikan sebuah dzikir yang menurutnya sangat ampuh untuk membantu mereka yang tengah mengidap penyakit yang sulit disembuhkan. Dzikir ini bukan sekadar ritual, tetapi memiliki kekuatan luar biasa untuk mendatangkan kesembuhan dari penyakit yang dianggap tak ada harapan lagi.
“Saya ajarkan dzikir ini tidak main-main, kalau ada yang divonis penyakit entah Anda kerabat Anda, keluarga Anda, sepupu, dan sebagainya, dan dokter mengatakan mustahil sembuh, maka bacakan dzikir ini,” tegasnya dalam video tersebut. Ini menunjukkan betapa pentingnya keyakinan dan kesungguhan dalam berdoa.
Dzikir yang dimaksud adalah doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Ayub AS saat beliau menghadapi ujian berat berupa penyakit yang tak kunjung sembuh. Dalam keadaan tubuhnya terjangkit penyakit parah dan kehidupannya hampir hancur, Nabi Ayub tetap sabar dan berdoa. Hal ini menjadi contoh nyata bahwa ketulusan dan keyakinan dalam berdoa sangat penting.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa Allah SWT telah berjanji dalam salah satu ayat-Nya bahwa siapa yang mengamalkan dzikir ini dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyembuhkan penyakit tersebut. Dzikir yang disarankan adalah kalimat:
رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Robbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamar roohimiin.
Artinya, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan yang maha penyayang di antara semua penyayang.” Ini adalah ungkapan kerendahan hati dan pengharapan kepada Allah yang sangat dalam.
Nabi Ayub AS yang mengalami ujian hidup sangat berat dengan sakit yang menggerogoti tubuhnya, kehilangan harta dan anak-anak, tetap bersabar dan menyerahkan segala urusan kepada Allah. Doa dan ketabahannya dalam beribadah menjadi kunci utama kesembuhannya. Al-Qur’an menceritakan bahwa kesembuhan Nabi Ayub AS bukan hanya karena pengobatan medis, tetapi karena doa tulus yang dipanjatkannya kepada Allah.
Dengan doa itu, Allah pun mengabulkan permohonannya, mengangkat penyakitnya, serta mengembalikan segala yang hilang dalam hidupnya. Ini menjadi pelajaran berharga bahwa kesembuhan bisa datang dari berbagai jalan, termasuk melalui dzikir dan doa yang tulus.
Dzikir yang Didampingi Ketulusan dan Keyakinan
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa mengamalkan dzikir yang diajarkan Nabi Ayub ini bukan hanya sekadar membaca kalimat-kalimat tersebut, tetapi harus dengan keyakinan dan ketulusan. “Jangan pernah berputus asa, karena Allah selalu membuka pintu bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh,” ujarnya. Ini adalah pengingat bahwa harapan harus selalu ada, meskipun dalam keadaan terburuk sekalipun.
Dzikir ini bisa dibaca setiap saat, terutama ketika seseorang merasa sangat membutuhkan pertolongan. Untuk orang yang terbaring sakit atau bahkan mereka yang merasakan derita luar biasa, dzikir ini akan menjadi penolong, sebagai perantara rahmat Allah yang akan menyembuhkan penyakit. Selain itu, dzikir ini juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengamalkan dzikir ini bukan hanya untuk mereka yang tengah sakit, tetapi juga sebagai bentuk pengingat bagi setiap umat Muslim untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam segala kondisi. Setiap ujian yang datang adalah bagian dari perjalanan hidup yang akan mempertebal keimanan kita.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa doa yang tulus dan dzikir yang rutin akan menjadi penyebab datangnya pertolongan Allah.