Perbedaan Antara Orang Baik dan yang Hanya Terlihat Baik Menurut Gus Baha

Gus Baha menjelaskan perbedaan antara orang baik dan yang hanya terlihat baik, menekankan pentingnya niat dan orientasi hidup.

Jakarta - Ulama NU KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, baru-baru ini memberikan penjelasan yang sangat penting mengenai perbedaan antara orang yang benar-benar baik dan mereka yang hanya terlihat baik di depan orang lain.

Dalam penjelasannya, Gus Baha menekankan bahwa orang baik adalah mereka yang memiliki niat tulus dan konsisten dalam tindakan mereka. Mereka menjadikan Allah SWT sebagai tujuan akhir dalam segala hal yang mereka lakukan. "Orang baik itu orang yang orientasinya menuju Allah," tegas Gus Baha.

Berbeda dengan orang yang hanya terlihat baik, yang cenderung berperilaku demikian untuk mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain. Mereka lebih fokus pada hal-hal duniawi seperti harta, perempuan, dan kepentingan pribadi. Ini adalah pandangan yang sangat mendalam tentang bagaimana kita seharusnya memprioritaskan hidup kita.

Orientasi Hidup yang Berbeda

Gus Baha menjelaskan bahwa orientasi hidup yang berbeda ini sangat mempengaruhi tindakan dan keputusan seseorang. "Kalau yang kurang baik, orientasinya harta, perempuan, dan kepentingan dirinya," jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa jika kita tidak memiliki orientasi yang benar, kita akan kesulitan untuk mencapai kebaikan hakiki.

Lebih lanjut, Gus Baha menekankan pentingnya dzikir atau wiridan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, wiridan adalah cara untuk mengingat Allah SWT secara terus-menerus. "Kalau tidak wiridan, tidak ada efek sampingnya," kata Gus Baha. Ini menunjukkan bahwa dengan mengingat Allah, kita bisa menghindari kesalahan dalam memprioritaskan hal-hal yang tidak penting.

Pentingnya Wiridan dalam Kehidupan Sehari-hari

Gus Baha juga menyoroti bahwa sering kali manusia lebih menganggap penting uang dibandingkan wiridan. "Kalau kamu tidak punya uang, kamu lemas. Karena kamu tahu uang itu penting, wiridan tidak dianggap penting," tambahnya. Ini adalah contoh bagaimana kita sering kali keliru dalam memprioritaskan hal-hal yang seharusnya menjadi fokus hidup kita.

Kesalahan ini, menurut Gus Baha, terjadi karena kita belum sepenuhnya memahami bahwa uang hanyalah sesuatu yang bersifat sementara. Ketika seseorang meninggal dunia, barulah ia menyadari bahwa yang sebenarnya penting adalah ibadah dan dzikir kepada Allah. Namun sayangnya, kesadaran ini sering datang terlambat.

Kesadaran Akan Kebaikan Sejati

"Saat kamu meninggal, ternyata uang tidak penting, wiridan yang penting," ucap Gus Baha. Penjelasan ini membawa kesadaran baru bagi banyak orang yang selama ini lebih mementingkan hal-hal duniawi. Gus Baha mengajak kita semua untuk tidak terlena dengan kenikmatan dunia yang hanya bersifat sementara.

Dia juga menekankan bahwa tidak ada salahnya memiliki harta atau kenikmatan dunia, asalkan semua itu tidak menjadi tujuan utama dalam hidup. "Punya harta boleh, tapi jangan jadikan itu sebagai orientasi hidup," tambahnya. Dengan kata lain, harta duniawi hanya boleh dijadikan sebagai sarana, bukan tujuan akhir.

Refleksi untuk Meningkatkan Kualitas Ibadah

Ceramah Gus Baha ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa yang sebenarnya memiliki nilai di sisi Allah adalah amal ibadah dan keikhlasan hati dalam menjalankan perintah-Nya. Uang dan segala bentuk kekayaan dunia hanyalah titipan yang sewaktu-waktu bisa hilang, sedangkan amal dan ibadah akan tetap tercatat sebagai bekal di akhirat kelak.

Dengan gaya ceramah yang santai namun penuh hikmah, Gus Baha kembali menekankan bahwa manusia sering kali terlalu fokus pada hal-hal duniawi hingga melupakan pentingnya persiapan untuk akhirat. "Banyak orang yang baru sadar setelah meninggal bahwa yang sebenarnya penting itu wiridan," tambahnya. Penyesalan ini tentu saja sudah terlambat bagi mereka yang tidak memperhatikan ibadahnya sejak awal.

Gus Baha mengajak kita semua untuk selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah melalui dzikir, sholat, dan amal saleh lainnya. Dengan cara ini, kita tidak hanya akan menjadi orang baik di mata manusia, tetapi juga di hadapan Allah SWT.

Dengan penjelasan yang mendalam ini, Gus Baha mengingatkan kita untuk selalu memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat dan ridha dari-Nya, serta selalu diberikan kekuatan untuk tetap berada di jalan yang benar.


You Might Also Like