3 Amalan Paling Dicintai Allah Menurut Ustadz Tengku Zulkarnain

Temukan tiga amalan yang sangat dicintai Allah menurut Ustadz Tengku Zulkarnain dan pahami pentingnya dalam kehidupan spiritual.

Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam tidak bisa lepas dari berbagai amalan, baik yang wajib maupun sunnah. Selain mendatangkan pahala, ada amalan tertentu yang bisa membuat Allah menyukai perbuatan hamba-Nya. Ustadz Tengku Zulkarnain, seorang ulama terkemuka, pernah membahas tiga amalan yang paling dicintai Allah, yang terungkap saat sahabat Abdullah bin Mas’ud bertanya kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah riwayat, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah amalan yang paling dicintai Allah?” Ustadz Tengku Zulkarnain menjelaskan bahwa jawaban Nabi SAW sangat jelas dan lugas. Amalan pertama yang disukai Allah adalah melaksanakan sholat pada waktunya. Ini bukan berarti sholat di awal waktu, tetapi melaksanakan sholat sesuai dengan waktu yang ditentukan. Misalnya, sholat Isya di tengah malam pun masih tergolong sebagai hamba yang disukai Allah.

Ustadz Tengku Zulkarnain menambahkan, “Kadang-kadang sholat itu bisa digeser. Rasul SAW pernah sholat Isya di tengah malam karena ada kegiatan belajar. Dalam mazhab Syafi’i, sebaiknya sholat dilakukan di awal waktu, meskipun bisa digeser.”

2. Berbakti kepada Kedua Orang Tua

Setelah menjelaskan amalan pertama, Abdullah bin Mas’ud kembali bertanya, “Apa lagi ya Rasulullah SAW?” Nabi menjawab bahwa amalan kedua yang dicintai Allah adalah berbakti kepada orang tua. Ustadz Tengku Zulkarnain memberikan contoh, jika seseorang memiliki uang Rp10 juta dan menyedekahkannya kepada orang lain, itu tidak akan sebanding dengan memberikan segelas minuman kepada orang tua sendiri. “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua,” imbuhnya.

Ustadz Tengku Zulkarnain juga menceritakan kisah Nabi Musa AS yang bertanya kepada Allah, “Ya Allah, siapa kawan dekatku di surga?” Allah menjawab bahwa ada seorang penjual daging di pasar yang merupakan sahabat karib Nabi Musa di surga. Ketika Nabi Musa menemui penjual daging tersebut, ia melihat betapa penjual itu sangat peduli kepada ibunya yang sudah tua. “Berbuat baik kepada ibu bapak jangan dianggap remeh. Itu tiket masuk ke surga,” kata Ustadz Tengku Zulkarnain.

3. Jihad Fisabilillah

Abdullah bin Mas’ud kembali bertanya, “Apalagi ya Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab bahwa berjihad atau berjuang di jalan Allah adalah amalan yang sangat dicintai. Ustadz Tengku Zulkarnain menekankan bahwa salah satu bentuk jihad yang paling besar adalah berani mengatakan kebenaran di depan pemimpin yang dzalim, meskipun ada ancaman terhadap nyawa. “Itu adalah jihad yang paling besar,” tegasnya.

Wallahu a’lam.


You Might Also Like