Gus Baha merespons dengan adem ketika dikunjungi orang miskin yang ingin qurban ayam jago. Simak reaksi dan dialog menarik antara Gus Baha dan tamunya.
Jakarta - Syahdan, aalam lebaran haji beberapa tahun lalu, ulama kharismatik KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) pernah didatangi orang yang miskin berniat qurban ayam jago.
Dalam keterangnnya terjadi dialog antara keduanya, tamunya menanyakan apakah qurban harus kambing. Gus Baha menjawab dengan singkat.
Ternyata orang miskin tersebut sudah membawa ayam jago dan ingin menyerahkannya kepada Gus Baha sebagai qurbannya.
Gus Baha tidak marah dan bersyukur karena ajarannya bisa menancap di hati orang-orang. Dia juga mengingatkan agar tidak menghakimi orang kaya dalam hal sedekah.
Gus Baha pernah mengaku bahwa ada pendapat yang memperbolehkan berqurban dengan ayam. Namun, dia menekankan bahwa jika berqurban dengan ayam dilakukan dalam keseharian, itu tetap baik. Esensi Idul Adha adalah tentang berbagi dan kebaikan.