Profil Arga M. Nugraha, Direktur Digital dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang memimpin proyek kecerdasan buatan (AI) di BUMN.
Jakarta, - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi menjalankan project management office (PMO) khusus teknologi kecerdasan buatan. PMO BUMN akan mengambil posisi sebagai komite pengelola forum diskusi dan inovasi di bidang kecerdasan buatan (AI).
Adapun inisiatif PMO BUMN dipimpin oleh Direktur Digital dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Arga M. Nugraha. Arga ditunjuk karena BRI dinilai sukses mendorong inovasi di bidang AI untuk meningkatkan operasional dan bisnisnya.
"Kami adalah industri yang sangat dekat dengan teknologi. AI adalah cara kami untuk bisa menghumanisasi layanan-layanan kami, terutama layanan digital. Dengan keahlian kami di bidang microfinance, kami melihat bahwa kami harus melayani masyarakat di segmen yang lebih bawah," kata Arga beberapa waktu lalu.
Diketahui Arga merupakan talenta BRI yang menjabat sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi sejak 2022. Sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi, Arga bertanggung jawab atas arahan digital dan pengembangan IT, jaringan, dan layanan. Arga juga turut membangun solusi yang berorientasi pada 147 juta nasabah dengan bantuan talenta digital BRI lainnya.
Salah satu inovasi AI yang dia pimpin selama di BRI adalah pengembangan conversational banking melalui Sabrina, chatbot berbasis AI yang merevolusi cara BRI berinteraksi dengan nasabah.
Sabrina dikembangkan dengan Natural Language Processing (NLP) dan advance analytics yang memungkinkan teknologi ini memahami percakapan. Nasabah pun dapat mengakses layanan perbankan, terlepas dari batasan ruang, waktu, bahkan kesibukan.
Adapun untuk memastikan layanan nasabah yang inklusif dan aksesibel, Sabrina dikembangkan menggunakan Large Language Modelling (LLM). Sehingga memungkinkan Sabrina mempelajari lebih banyak bahasa.
Kini, Sabrina mampu memahami hingga 8 bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Padang. Di mana efisiensi Sabrina bahkan 12% lebih cepat untuk memahami pertanyaan atau perintah dalam bahasa daerah.
Tidak hanya dari sisi nasabah, AI juga dimanfaatkan BRI untuk meningkatkan operasional frontliners, yakni para customer service dan agen call center BRI. BRI memanfaatkan generative AI untuk mengorganisir knowledge dan menyajikannya dalam wujud mesin pencari yang disebut Working Instruction Search Engine (WISE).
BRI juga memamerkan robotic arm yang akan digunakan untuk cash processing management di regional office BRI. Teknologi ini bertujuan untuk pengambilan dan penyetoran kembali, serta penyortiran uang tunai dalam operasional regional office, serta berguna untuk meminimalisir perbedaan dan selisih dalam proses tersebut.
"Berbagai inovasi di bidang AI ini dikembangkan oleh tim BRIBRAIN. BRIBRAIN merupakan pusat eksplorasi inisiatif AI (Prediktif dan Generatif) di BRI, termasuk penjajakan berbagai use case AI, membentuk standar dan tata kelola, serta mengembangkan talenta AI bagi BRI," jelas Arga.