Daftar Negara Pemasok Senjata Canggih: Israel Melancarkan Serangan di Rafah!

Israel dilaporkan merebut wilayah persimpangan yang berfungsi sebagai 'jalur utama' bantukan ke wilayah Gaza. Berikut daftar negara pemasok senjata canggih untuk Israel.

Pasukan Israel mulai bergerak mengepung Rafah, Gaza Selatan, pada Selasa (7/5) waktu setempat. Hal ini dilakukan ketika perundingan gencatan senjata masih berlangsung. Israel dilaporkan merebut wilayah persimpangan yang berfungsi sebagai 'jalur utama' bantukan ke wilayah Gaza. Padahal, negara-negara dunia terus mengecam tindakan Israel.

Langkah Israel diambil ketika Hamas mengatakan akan menerima klausul genjatan senjata. Akan tetapi, menurut Israel, apa yang disepakati Hamas jauh dari perjanjian sebelumnya.

Israel sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu eksportir senjata yang dominan. Namun, militernya sendiri sangat bergantung dengan impor jet tempur, bom, rudal, dan peralatan perang canggih lainnya.

Lantas, dari mana saja pemasok senjata canggih Israel? Berikut daftarnya, dikutip dari BBC, Rabu (8/5/2024).

Amerika Serikat (AS)

Negara kekuasaan Joe Biden ini merupakan penyuplai alat perang terbesar untuk Israel. Bahkan, AS membantu mengembangkan alat militer dengan teknologi paling canggih di dunia untuk Israel. Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), AS berkontribusi terhadap 65,6% impor senjata di Israel dari 2019 hingga 2023. AS memberikan paket bantuan militer senilai US$ 3,8 miliar setiap tahunnya ke Israel dalam kesepakatan yang berlaku selama 10 tahun. Israel memanfaatkan bantuan tersebut untuk memesan jet tempur tercanggih yang pernah ada, yakni F-35 Joint Strike Fighter. Sejauh ini Israel telah memesan 75 unit dan sudah menerima 30 unit. Sebagian dari pendanaan bantuan itu, sekitar US$ 500 juta setiap tahun, dipakai untuk mendanai program rudal pertahanan, termasuk Iron Dome, Arrow, dan David's Sling. Israel memanfaatkan alat-alat pertahanan itu untuk menangis serangan dari Hamas, serta grup-grup militan lain yang berbasis di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Namun, laporan terbaru menyebut AS resmi menyetop pengiriman senjata ke Israel akibat perang yang melanggar hukum internasional.

Jerman

Setelah AS, Jerman berada di posisi kedua sebagai eksportir senjata canggih ke Israel. Porsinya hampir 30% dari total senjata impor Israel dalam rentang waktu 2019-2023, menurut SIPRI. Pada Januari lalu, pemerintah Jerman mengatakan penjualan peralatan militer ke Israel mencapai 306,4 juta euro. Sebanyak 20,1 juta euro merupakan senjata perang. Menurut DPA, senjata perang yang dimaksud meliputi 3.000 unit senjata anti-tank dan 500.000 amunisi untuk senjata otomatis maupun semi-otomatis.

Italia

Selanjutnya, Italia juga berperan dalam memasok senjata canggih ke Israel. Data SIPRI menunjukkan pada periode 2019-2023, Israel memasok 0,9% dari total senjata impor Israel. Pada tahun lalu, senjata yang dijual ke Israel bernilai 13,7 juta euro menurut Altreconomia, mengutip biro statistik nasional ISTAT. Ekspor senilai 2,1 juta euro disetujui pada periode Oktober hingga Desember 2023, ketika pemerintah setempat memastikan pihaknya memblokir Israel. Hal tersebut berdasarkan hukum pelarangan penjualan senjata ke negara-negara yang melancarkan perang dengan melanggar hak asasi manusia. Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengatakan di hadapan parlemen bahwa pihaknya harus menghormati kontrak yang masih berjalan. Ia mengatakan telah mengecek satu per satu peralatan militer yang dikirim. Klaimnya, tak ada material yang dikirim ke Israel yang bisa digunakan untuk melawan hak sipil warga di Gaza.

Inggris dan Kanada

Selain negara-negara yang disebutkan di atas, ada beberapa pihak lain yang turut memasok senjata ke Israel, namun dengan jumlah yang lebih kecil. Misalnya saja Inggris yang melakukan ekspor peralatan militer senilai 42 juta poundsterling pada 2022 lalu. Kanada juga menjual senjata ke Israel senilai US$ 15,7 juta pada 2022. Pada Januari lalu, Kanada mengatakan telah menyetop izin untuk menyediakan senjata ke Israel hingga memastikan senjata digunakan di bawah ketentuan hukum Kanada.


You Might Also Like