13 Cara Mengatasi Haid Lebih dari 15 Hari agar Tak Mengganggu Aktivitas, Wajib Dicoba

Tak perlu khawatir jika kamu mengalami haid lebih dari 15 hari.

Ketika mengalami periode haid apakah kamu menghabiskan cukup banyak pembalut akibat darahmu mengalir begitu deras? Atau mungkin masa haidmu lebih panjang dari masa haid umumnya?

Hal ini ialah pertanda bahwa kamu mempunyai periode haid yang lebih berat jika dibandingkan dengan periode haid yang normal. Keadaan abnormal haid berat ini sebenarnya cukup biasa dialami wanita yang sudah mencapai usia 40-50 tahun.

Akan tetapi, untuk beberapa orang keadaan ini begitu mengganggu kegiatan sehari-hari. Apabila kamu memilih berkonsultasi dengan dokter, hal pertama yang dapat dilakukan ialah mencari sumber masalah periode haid abnormal itu.

Namun, ada beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan terjadinya menstruasi berkepanjangan, antara lain:

1. Ketidakseimbangan hormon

Keadaan hormon yang tak seimbang mampu berpengaruh terhadap proses haid. Saat jumlah hormon pada tubuh wanita tak seimbang, jaringan dinding rahim atau endometrium mampu meluruh dengan berlebihan, sehingga mengakibatkan perdarahan haid yang berlebih.

Gangguan hormon itu dapat dikarenakan oleh beberapa keadaan medis, misalnya PCOS, tumor otak, obesitas, dan gangguan tiroid.

2. Gangguan fungsi indung telur

Gangguan indung telur (ovarium) bisa memicu gangguan terhadap produksi hormon contohnya estrogen dan progesteron yang berperan untuk mengatur haid. Sehingga, masalah terhadap indung telur mampu mengakibatkan gangguan terhadap haid misalnya haid tidak teratur atau berkepanjangan.

3. Fibroid

Fibroid rahim atau yang dikenal juga miom merupakan jaringan jinak (non-kanker) yang tumbuh dan menempel di dinding rahim. Fibroid bisa mengakibatkan haid berkepanjangan, perdarahan vagina dalam jumlah banyak, dan nyeri ketika haid.

4. Endometriosis

Endometriosis terjadi saat jaringan endometrium, yakni jaringan pada lapisan bagian dalam rahim, berkembang di luar rahim. Endometriosis mampu mengakibatkan perdarahan serta kram atau nyeri yang tak normal sebelum dan selama haid.

5. Radang panggul

Radang panggul atau disebut juga dengan istilah pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi yang memicu peradangan terhadap sistem reproduksi wanita. Peradangan ini menyebabkan gejala nyeri pada area panggul dan perut bagian bawah, serta dapat memicu haid berkepanjangan.

Radang panggul bisa terjadi karena kegiatan seksual berisiko, contohnya riwayat aborsi ataupun keguguran, mempunyai lebih dari satu pasangan seksual atau sering berhubungan seks tanpa kondom, dan pemakaian KB spiral (IUD).

1. Minum cuka apel

Sumber: Pexels.com


Hasil penelitian tahun 2013 yang melibatkan 7 peserta menyatakan bahwa konsumsi cuka apel 15 ml setiap hari mampu mengembalikan haid ovulasi bagi penderita PCOS. Hal itu juga berkaitan dengan penurunan berat badan dan kadar gula darah ketika konsumsi cuka apel. Kamu bisa mencampurkan madu dan air apabila dirasa terlalu asam.

2. Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID)

Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) atau yang dikenal dengan obat anti-inflamasi non steroid merupakan obat yang mengatasi rasa kram yang kadang tersedia di rumah. Tak hanya meringankan aliran darah, obat ini juga dapat menurunkan tingkat prostagladin (zat yang meningkatkan aliran darah).

Menurut laporan dari Agency of Healthcare Research and Quality mencatat bahwa tiga penelitian sudah menunjukkan bahwa konsumsi NSAID bisa mengurangi aliran darah haid sebesar 28-49 persen. Namun, sebaiknya kamu tidak mengambil obat ini apabila kamu berada dalam masalah gangguan pendarahan, ulkus peptikum, kelainan darah, gangguan hati atau penyakit ginjal.

3. Pil kontrasepsi

Kandungan hormon pada pil kontrasepsi dapat mencegah ovulasi dan membuat lapisan rahim tipis. Dengan demikian, ketika haid terdapat sedikit darah yang dikeluarkan. Beberapa jenis pil kontrasepsi hanya memungkinkan kamu mempunyai periode hanya empat kali setahun.

Ini cara yang mudah dalam mengonsumsi pil yang mencampurnya antara estrogen dan progestin, sebab kamu tidak perlu mengonsumsinya pada waktu yang sama setiap hari. Berdasarkan dua studi yang sudah dilakukan, pil kombinasi estrogen dan progestin bisa mengurangi jumlah darah dari 64 sampai 69 persen

4. Kontrasepsi spiral

Kontrasepsi spiral merupakan batang plastik lentur berbentuk T yang dibalut oleh tembaga. Spiral dapat mencegah pelepasan telur maka tidak akan terjadi pembuahan. Selain itu, spiral juga menekan mobilitas sperma supaya tidak bisa membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim.

Guna mencegah darah berlebih atau waktu haid yang berkepanjangan, spiral dapat mengurangi derasnya darah yang keluar sebanyak 71-94 persen. Bahkan untuk beberapa wanita, periode haid mereka mampu berhenti sepenuhnya.

5. Kayu manis

Sumber: Pexels.com


Konsumsi kayu manis juga dapat mengatasi kondisi siklus haid yang tak teratur. Hal ini dijelaskan oleh sebuah studi tahun 2014, tetapi masih dibatasi oleh peserta yang tidak terbilang banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut juga supaya kayu manis dapat menjadi salah satu obat yang meyakinkan guna mengatasi periode haid tidak teratur.

6. Pil KB

Rutin minum pil KB bisa mengurangi perdarahan ketika haid sampai 60% dengan mencegah ovulasi dan menipiskan endometrium. Dikutip dari laman Healthy Woman, campuran estrogen dan progesteron pada pil KB mampu mengobati menorrhagia yang tidak diakibatkan oleh masalah terhadap rahim.

7. Progestin

Progestin adalah obat yang paling sering diresepkan sebagai cara ampuh mengatasi haid yang berlebihan. Progestin bekerja menekan dampak hormon estrogen pada tubuh. Estrogen normalnya bekerja menimbulkan pertumbuhan lapisan rahim yang nantinya diluruhkan katika haid. Progestin ini membuat lapisan rahim menipis maka mengurangi aliran darah dan kram haid. Keampuhan obat ini tidak luput dari efek samping yang mungkin ditimbulkan, contohnya penambahan berat badan dan sakit kepala.

8. IUD

IUD yang mengandung progestin jenis levonorgestrel juga dapat membuat lapisan rahim menipis. Dampaknya, alat KB ini dapat mengurangi aliran darah dan meringankan kram haid. Bahkan, FDA sudah menyetujui levonorgestrel intrauterine system (Mirena) sebagai mengatasi perdarahan haid yang terlalu berat.

Sama layaknya obat lainnya, memakai IUD sebagai obat guna mengatasi haid berlebihan juga mengakibatkan beberapa efek samping. Efek samping utamanya yakni munculannya flek ringan di antara jadwal haid pada tiga bulan pertama pemasangan.

9. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonists

Gonadotropin merupakan obat mengatasi perdarahan haid yang parah akibat endometriosis atau fibroid rahim. Obat GnRH tersedia dalam bentuk suntik atau semprotan. Obat ini hanya dapat dipakai sebagai cara mengatasi haid berlebihan dalam sementara. Obat ini hanya diberikan sekitar 3-6 bulan saja, tidak boleh lebih dari itu. Obat ini cukup membantu mengurangi aliran darah ketika terjadi haid. Akan tetapi, pemakaiannya pada jangka panjang mengganggu kerja estrogen di tubuh.

10. Yoga

Sumber: Pexels.com


Penemuan studi tahun 2013 menyatakan bahwa yoga selama 35 – 40 menit secara berturut-turut pada 5 hari seminggu dalam 6 bulan bisa menurunkan kadar homon yang berkaitan dengan haid tak teratur. Di samping itu, ketika haid, yoga bermanfaat dalam mengurangi dismenore primer.

11. Desmopressin Nasal Spray (Stimate®)

Desmopressin merupakan bentuk hormon buatan manusia yang asalnya dibuat secara alami pada kelenjar hipofisis. Hormon ini berdampak pada fungsi ginjal, tekanan darah, dan mengatur bagaimana tubuh memakai air. Obat ini dipakai dalam mengehentikan perdarahan bagi orang-orang yang mempunyai kelainan darah tertentu von Willebrand.

12. Suplemen zat besi

Suplemen zat besi kadang diresepkan dokter guna mengontrol aliran darah yang terlalu berlebih dan berkepanjangan. Terdapat bukti medis yang menyatakan kekurangan zat besi bisa membuat perdarahan berlebih ketika haid. Sehingga suplemen dengan kandungan mineral misalnya zat besi dapat menguranginya. Zat besi tambahan dari suplemen juga dapat mencegahmu dari risiko anemia karena perdarahan berlebih.

13. Tingkatkan asupan vitamin C

Sumber: Pexels.com


Cara mengatasi haid lebih dari 15 hari ialah dengan mencoba perbanyak asupan vitamin C. Konsumsi vitamin C diyakini mampu mengurangi kadar progesteron serta membantu meluruhkan lapisan rahim dengan lebih cepat, maka mempersingkat periode haid.

Upayakan hanya konsumsi vitamin C sesuai dosis yang disarankan. Terlalu banyak mengonsumsi vitamin C juga mampu mengakibatkan efek samping misalnya diare, sakit perut, dan insomnia.

You Might Also Like