Kamu perlu waspada saat mengalami keringat dingin.
Keringat dingin (diaphoresis) merupakan keadaan yang biasanya hanya timbul pada area-area tertentu misalnya ketiak, telapak tangan, atau telapak kaki. Seseorang disebut mengalami keringat dingin jika berkeringat ketika kulitnya dalam keadaan dingin. Banyak yang berpikir bahwa keringat dingin atau cold sweat sama dengan night sweat, tetapi keduanya merupakan keadaan yang berbeda.
Seperti sebutannya, night sweat hanya terjadi ketika malam hari seperti saat kamu sedang tidur. Sedangkan, cold sweat dapat terjadi kapan saja, baik siang, sore, pagi, ataupun malam hari.
Gejala yang biasanya terjadi bersamaan dengan keringat dingin ialah jantung yang berdetak lebih keras, kelenjar keringat terbuka, deru napas yang lebih kencang, serta lepasnya hormon endorfin.
Jika kamu mengalami keringat dingin setiap hari atau keringat malam, periksakan ke dokter atau paramedis supaya diperiksa lebih lanjut agar penyebabnya dapat dideteksi. Akan tetapi, secara umum gejala keringat dingin diantaranya seperti:
- Stres
- Kulit jadi pucat
- Mulut terasa kering
- Kepala pusing dan tegang
- Napas lebih pendek dan cepat
- Detak jantung lebih cepat
- Perut mual sampai muntah
- Tubuh terasa tidak enak hingga sakit
Faktor pemicu keringat dingin itu mampu dari pengaruh psikis ataupun fisik. Berikut beberapa kemungkinan yang terjadi:
1. Rasa sakit dan nyeri
Rasa sakit yang tidak tertahankan akibat patah tulang, migrain, atau luka berat bisa mengakibatkan keadaan ini. Keluarnya keringat terjadi sebagai cara tubuh dalam bertahan diri dan meringankan rasa sakit.
2. Kurang oksigen
Kadang, stres dan cemas juga dibarengi dengan kesulitan ketika bernapas. Jika hal ini terjadi, maka suplai oksigen pada darah pun dapat menurun. Otak lalu membaca kondisi tersebut sebagai ancaman dan akhirnya menghasilkan keringat dingin.
3. Rasa cemas, takut, dan stres
Umumnya, keringat dingin timbul sebagai bentuk respons tubuh terhadap ancaman yang berasal dari luar. Rasa cemas, takut, dan stres inilah yang nantinya mampu memicu kelenjar keringat dalam memproduksi keringat walau suhu tubuh atau udara di sekitar tidak meningkat.
4. Tekanan darah rendah
Normalnya, tekanan darah berada pada angka 120/80 mm Hg. Apabila tekanan darah kamu lebih rendah, maka akan terasa lemas, pusing, dan terjadi keringat dingin.
5. Shock
Shock atau guncangan medis terjadi ketika aliran darah menuju otak atau organ vital lainnya tiba-tiba berhenti. Keringat dingin merupakan salah satu pertandanya. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, guncangan medis bisa menimbulkan kematian.
6. Penyakit jantung
Timbulnya keringat juga dapat menandakan terjadinya penyakit jantung, terutama jika disertai dengan rasa sakit pada dada, pusing, nyeri di lengan, hingga hilang kesadaran.
7. Gula darah rendah
Gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia sering dialami oleh penderita diabetes yang memakai insulin. Berkeringat ialah salah satu gejala terhadap kondisi ini, beserta dengan pandangan kabur, gemetar, dan sakit kepala. Gula darah rendah juga dapat dikarenakan dari kurang gizi, konsumsi alkohol yang terlalu banyak, atau terlambat makan.
8. Infeksi
Berkeringat dingin dapat menjadi sebuah reaksi yang timbul ketika tubuh berupaya melawan berbagai penyakit terhadap infeksi virus dan bakteri. Penyakit ini juga kadang akan menunjukkan gejala lain misalnya lemas dan nyeri otot.
Terdapat beberapa keadaan atau penyakit yang bisa mengakibatkan seseorang mengalami keringat dingin, seperti:
- Kadar gula darah rendah
- Mual atau vertigo
- Stres dan cemas
- Efek samping obat-obatan
- Keringat berlebih atau hiperhidrosis
- Menopause terhadap wanita usia 40 tahun ke atas
- Syok sebab cedera parah atau penyakit akut
- Nyeri berat, contohnya karena cedera atau migrain
- Reaksi alergi yang membahayakan nyawa atau anafilaksis
- Infeksi berat, misalnya pneumonia, malaria, sepsis, dan tuberkulosis
Kamu disarankan agar segera memeriksakan diri ke dokter jika keringat dingin yang muncul disertai dengan tanda atau gejala lain, yakni:
- Demam tinggi
- Kejang
- Muntah
- Sesak napas
- Buang air besar berdarah
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kulit, bibir, dan kuku yang pucat atau membiru
- Nyeri dada yang menjalar menuju punggung atas, rahang, bahu, atau lengan
Kamu dapat melakukan beberapa cara berikut unuk mengatasinya, yaitu:
1. Konsumsi obat-obatan
Dalam mengatasi keringat dingin, kamu dapat mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang berhubungan dengan penyebab terjadinya keringat itu. Obat-obatan yang mungkin dapat kamu pakai seperti:
- Nerve blockers. Obat ini bermanfaat guna menghalangi saraf yang bertugas sebagai pemberi sinyal di kelenjar produksi keringat.
- Antidepresan. Obat yang dipakai jika penyebabnya ialah kecemasan.
2. Olahraga
Salah satu cara yang dapat kamu lakukan dalam mengatasi keringat dingin ialah memperbanyak olahraga. Pilih jenis olahraga yang tidak terlalu berat dan bisa membantumu dalam mengurangi rasa stres, misalnya yoga dan jenis olahraga relaksasi lainnya.
Meditasi, yoga, dan olahraga relaksasi mampu sangat membantu dalam mengurangi rasa stres dan kecemasan sehingga kamu dapat lebih tenang dan rileks. Lakukan aktivitas ini secara rutin supaya risiko mengalami keadaan ini pun berkurang. Sebelum memakai obat-obatan di atas, usahakan bahwa kamu telah memastikan penyebabnya. Selain itu, lebih baik berkonsultasi kepada dokter terlebih dulu mengenai keadaanmu, dan obat-obatan apa yang sebaiknya dipakai.
3. Menjaga kebersihan tubuh
Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi keringat dingin ialah menjaga kebersihan tubuh. Melakukannya mampu menghindarkan dari risiko bau badan karena berkeringat terus. Contohnya, kamu dapat memulai dengan mandi memakai sabun antibakteri yang bisa membantumu dalam mengurangi bau badan.
4. Lakukan pola makan sehat
Bagi beberapa orang, makanan dan minuman tertentu dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak keringat. Hal ini juga dapat terjadi ketika kamu mengalami keringat dingin. Apabila kamu hendak mengatasi gejala keadaan ini, sebaiknya kurangi asupan kafein yang memang berpotensi dalam meningkatkan produksi keringat.
Lebih baik, jaga asupan air mineral kamu sepanjang hari supaya kamu terhindar dari dehidrasi. Mengurangi kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga dapat membantumu mencegah terjadinya keringat dingin.
5. Hindari mengenakan sepatu yang sama terus-menerus
Sebaiknya siapkan minimal dua pasang sepatu agar dikenakan sehari-hari. Gunakan secara bergantian. Cara ini dapat membantumu yang rentan mengalami keringat dingin supaya tetap mempunyai kaki yang kering dan mengurangi bau tak sedap.
6. Menjaga kulit tetap bersih dan kering
Upayakan mandi rutin sekitar 2 kali sehari memakai sabun. Sesekali dapat juga memakai sabun antibakteri. Cara mengobati keringat dingin ini mampu mengurangi bau tak sedap yang berkaitan dengan keringat dingin.
7. Pakai alas kaki yang menyerap keringat
Pakai kaus kaki khususnya berbahan katun ataupun wol yang lebih menyerap banyak kelembapan. Cara ini cukup membantumu yang mengalami keringat dingin.
8. Cari cara untuk relaksasi
Melakukan yoga dan berlatih meditasi bisa membantu mengurangi sebagian stres yang mengakibatkan keringat dingin.
9. Jaga daya tahan tubuh
Keringat dingin dapat terjadi ketika kamu terserang virus flu. Maka, langkah yang dapat dilakukan ialah dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Saat imunitas tubuh telah membaik, gejala flu dapat berkurang. Keringat dingin nantinya dapat hilang dengan sendirinya.
Kadang, pada suatu keadaan medis dapat menjadi faktor keringat dingin, misalnya ketika merasakan nyeri dan syok karena kecelakaan. Menangani luka yang terjadi dan mengontrol gejala syok bisa mengontrol keringat dingin.
10. Madu
Salah satu bahan alami yang bisa mengobati keringat dingin ialah madu. Kamu dapat menambahkan pada minuman ginseng atau jahe. Minuman ini sangat bermanfaat dalam mengatasi keringat dingin.
Menurut Healthline, dapat menghilangkan keadaan ini, dokter akan melakukan pengobatan terhadap kondisi yang mendasarinya misalnya:
- Perawatan intensif, dikarena serangan jantung.
- Resep antiperspiran, dikarena menopause.
- Suntikan botox atau penghambat saraf guna memblokir saraf yang memberi sinyal menuju otak agar memicu keringat.
- Iontophoresis, menyumbat kelenjar keringat sementara.
Seperti sebutannya, night sweat hanya terjadi ketika malam hari seperti saat kamu sedang tidur. Sedangkan, cold sweat dapat terjadi kapan saja, baik siang, sore, pagi, ataupun malam hari.
Gejala yang biasanya terjadi bersamaan dengan keringat dingin ialah jantung yang berdetak lebih keras, kelenjar keringat terbuka, deru napas yang lebih kencang, serta lepasnya hormon endorfin.
Jika kamu mengalami keringat dingin setiap hari atau keringat malam, periksakan ke dokter atau paramedis supaya diperiksa lebih lanjut agar penyebabnya dapat dideteksi. Akan tetapi, secara umum gejala keringat dingin diantaranya seperti:
- Stres
- Kulit jadi pucat
- Mulut terasa kering
- Kepala pusing dan tegang
- Napas lebih pendek dan cepat
- Detak jantung lebih cepat
- Perut mual sampai muntah
- Tubuh terasa tidak enak hingga sakit
Faktor pemicu keringat dingin itu mampu dari pengaruh psikis ataupun fisik. Berikut beberapa kemungkinan yang terjadi:
1. Rasa sakit dan nyeri
Rasa sakit yang tidak tertahankan akibat patah tulang, migrain, atau luka berat bisa mengakibatkan keadaan ini. Keluarnya keringat terjadi sebagai cara tubuh dalam bertahan diri dan meringankan rasa sakit.
2. Kurang oksigen
Kadang, stres dan cemas juga dibarengi dengan kesulitan ketika bernapas. Jika hal ini terjadi, maka suplai oksigen pada darah pun dapat menurun. Otak lalu membaca kondisi tersebut sebagai ancaman dan akhirnya menghasilkan keringat dingin.
3. Rasa cemas, takut, dan stres
Umumnya, keringat dingin timbul sebagai bentuk respons tubuh terhadap ancaman yang berasal dari luar. Rasa cemas, takut, dan stres inilah yang nantinya mampu memicu kelenjar keringat dalam memproduksi keringat walau suhu tubuh atau udara di sekitar tidak meningkat.
4. Tekanan darah rendah
Normalnya, tekanan darah berada pada angka 120/80 mm Hg. Apabila tekanan darah kamu lebih rendah, maka akan terasa lemas, pusing, dan terjadi keringat dingin.
5. Shock
Shock atau guncangan medis terjadi ketika aliran darah menuju otak atau organ vital lainnya tiba-tiba berhenti. Keringat dingin merupakan salah satu pertandanya. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, guncangan medis bisa menimbulkan kematian.
6. Penyakit jantung
Timbulnya keringat juga dapat menandakan terjadinya penyakit jantung, terutama jika disertai dengan rasa sakit pada dada, pusing, nyeri di lengan, hingga hilang kesadaran.
7. Gula darah rendah
Gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia sering dialami oleh penderita diabetes yang memakai insulin. Berkeringat ialah salah satu gejala terhadap kondisi ini, beserta dengan pandangan kabur, gemetar, dan sakit kepala. Gula darah rendah juga dapat dikarenakan dari kurang gizi, konsumsi alkohol yang terlalu banyak, atau terlambat makan.
8. Infeksi
Berkeringat dingin dapat menjadi sebuah reaksi yang timbul ketika tubuh berupaya melawan berbagai penyakit terhadap infeksi virus dan bakteri. Penyakit ini juga kadang akan menunjukkan gejala lain misalnya lemas dan nyeri otot.
Terdapat beberapa keadaan atau penyakit yang bisa mengakibatkan seseorang mengalami keringat dingin, seperti:
- Kadar gula darah rendah
- Mual atau vertigo
- Stres dan cemas
- Efek samping obat-obatan
- Keringat berlebih atau hiperhidrosis
- Menopause terhadap wanita usia 40 tahun ke atas
- Syok sebab cedera parah atau penyakit akut
- Nyeri berat, contohnya karena cedera atau migrain
- Reaksi alergi yang membahayakan nyawa atau anafilaksis
- Infeksi berat, misalnya pneumonia, malaria, sepsis, dan tuberkulosis
Kamu disarankan agar segera memeriksakan diri ke dokter jika keringat dingin yang muncul disertai dengan tanda atau gejala lain, yakni:
- Demam tinggi
- Kejang
- Muntah
- Sesak napas
- Buang air besar berdarah
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kulit, bibir, dan kuku yang pucat atau membiru
- Nyeri dada yang menjalar menuju punggung atas, rahang, bahu, atau lengan
Kamu dapat melakukan beberapa cara berikut unuk mengatasinya, yaitu:
1. Konsumsi obat-obatan
Dalam mengatasi keringat dingin, kamu dapat mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang berhubungan dengan penyebab terjadinya keringat itu. Obat-obatan yang mungkin dapat kamu pakai seperti:
- Nerve blockers. Obat ini bermanfaat guna menghalangi saraf yang bertugas sebagai pemberi sinyal di kelenjar produksi keringat.
- Antidepresan. Obat yang dipakai jika penyebabnya ialah kecemasan.
2. Olahraga
Salah satu cara yang dapat kamu lakukan dalam mengatasi keringat dingin ialah memperbanyak olahraga. Pilih jenis olahraga yang tidak terlalu berat dan bisa membantumu dalam mengurangi rasa stres, misalnya yoga dan jenis olahraga relaksasi lainnya.
Meditasi, yoga, dan olahraga relaksasi mampu sangat membantu dalam mengurangi rasa stres dan kecemasan sehingga kamu dapat lebih tenang dan rileks. Lakukan aktivitas ini secara rutin supaya risiko mengalami keadaan ini pun berkurang. Sebelum memakai obat-obatan di atas, usahakan bahwa kamu telah memastikan penyebabnya. Selain itu, lebih baik berkonsultasi kepada dokter terlebih dulu mengenai keadaanmu, dan obat-obatan apa yang sebaiknya dipakai.
3. Menjaga kebersihan tubuh
Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi keringat dingin ialah menjaga kebersihan tubuh. Melakukannya mampu menghindarkan dari risiko bau badan karena berkeringat terus. Contohnya, kamu dapat memulai dengan mandi memakai sabun antibakteri yang bisa membantumu dalam mengurangi bau badan.
4. Lakukan pola makan sehat
Bagi beberapa orang, makanan dan minuman tertentu dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak keringat. Hal ini juga dapat terjadi ketika kamu mengalami keringat dingin. Apabila kamu hendak mengatasi gejala keadaan ini, sebaiknya kurangi asupan kafein yang memang berpotensi dalam meningkatkan produksi keringat.
Lebih baik, jaga asupan air mineral kamu sepanjang hari supaya kamu terhindar dari dehidrasi. Mengurangi kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga dapat membantumu mencegah terjadinya keringat dingin.
5. Hindari mengenakan sepatu yang sama terus-menerus
Sebaiknya siapkan minimal dua pasang sepatu agar dikenakan sehari-hari. Gunakan secara bergantian. Cara ini dapat membantumu yang rentan mengalami keringat dingin supaya tetap mempunyai kaki yang kering dan mengurangi bau tak sedap.
6. Menjaga kulit tetap bersih dan kering
Upayakan mandi rutin sekitar 2 kali sehari memakai sabun. Sesekali dapat juga memakai sabun antibakteri. Cara mengobati keringat dingin ini mampu mengurangi bau tak sedap yang berkaitan dengan keringat dingin.
7. Pakai alas kaki yang menyerap keringat
Pakai kaus kaki khususnya berbahan katun ataupun wol yang lebih menyerap banyak kelembapan. Cara ini cukup membantumu yang mengalami keringat dingin.
8. Cari cara untuk relaksasi
Melakukan yoga dan berlatih meditasi bisa membantu mengurangi sebagian stres yang mengakibatkan keringat dingin.
9. Jaga daya tahan tubuh
Keringat dingin dapat terjadi ketika kamu terserang virus flu. Maka, langkah yang dapat dilakukan ialah dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Saat imunitas tubuh telah membaik, gejala flu dapat berkurang. Keringat dingin nantinya dapat hilang dengan sendirinya.
Kadang, pada suatu keadaan medis dapat menjadi faktor keringat dingin, misalnya ketika merasakan nyeri dan syok karena kecelakaan. Menangani luka yang terjadi dan mengontrol gejala syok bisa mengontrol keringat dingin.
10. Madu
Salah satu bahan alami yang bisa mengobati keringat dingin ialah madu. Kamu dapat menambahkan pada minuman ginseng atau jahe. Minuman ini sangat bermanfaat dalam mengatasi keringat dingin.
Menurut Healthline, dapat menghilangkan keadaan ini, dokter akan melakukan pengobatan terhadap kondisi yang mendasarinya misalnya:
- Perawatan intensif, dikarena serangan jantung.
- Resep antiperspiran, dikarena menopause.
- Suntikan botox atau penghambat saraf guna memblokir saraf yang memberi sinyal menuju otak agar memicu keringat.
- Iontophoresis, menyumbat kelenjar keringat sementara.