Menteri Nadiem Siap Gebrak Dunia Pendidikan dengan Super Aplikasi!

Nadiem memperkenalkan aplikasi pendidikan terpadu yang akan memudahkan semua pihak terlibat dalam dunia pendidikan, seperti siswa, guru, kepala sekolah, dan pemerintah. Aplikasi ini akan memberikan ma...

Belajar online telah menjadi tren di semua institusi pendidikan. Hal ini membuat Kemendikbud berpikir keras untuk menciptakan aplikasi belajar online yang terintegrasi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang dalam proses pengembangan aplikasi pendidikan terpadu yang akan memperkuat program Merdeka Belajar dalam lima tahun ke depan. Program ini merupakan bagian dari Program Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035. Aplikasi pendidikan terpadu yang sedang dikembangkan ini akan dapat digunakan oleh semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk siswa, guru, kepala sekolah, dan pemerintah. Aplikasi ini akan mengintegrasikan semua aspek pendidikan dan membantu mengurangi beban administratif bagi guru dan kepala sekolah. Selain itu, aplikasi ini juga akan membantu guru meningkatkan kemampuan mereka dalam mencari ilmu secara mandiri dan menguji kompetensi siswa melalui tes daring. Transparansi penggunaan anggaran di sekolah juga akan terjaga melalui aplikasi ini, termasuk pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Nadiem menekankan bahwa keberhasilan program aplikasi pendidikan terpadu ini membutuhkan dukungan teknologi yang memadai di setiap sekolah. Kolaborasi antara kementerian dan pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk mempercepat akses internet dan listrik, terutama di daerah 3T. Selain itu, Kemendikbud juga sedang berkoordinasi dengan Satgas di masing-masing Kecamatan untuk melakukan pendataan pasien konfirmasi tanpa gejala yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah. Pasien-pasien ini akan dievakuasi ke gedung diklat untuk memastikan pengawasan yang lebih baik. Tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk evakuasi ini tidak terlalu banyak, karena pasien-pasien tersebut tidak memiliki gejala atau keluhan yang signifikan.