Sistem Pendidikan yang Mampu Menyambut Keberagaman di Indonesia
Indonesia, Negara yang Penuh Keunikan!
Indonesia memang luar biasa! Negara ini memiliki beragam suku, budaya, dan bahasa yang membuatnya begitu istimewa. Menurut data dari brainly.co.id, ada sebanyak 1340 suku, 742 bahasa daerah, dan 7241 karya budaya di Indonesia. Wow, sungguh luar biasa, bukan?
Keberagaman ini menjadi salah satu keunggulan
Indonesia yang seharusnya diintegrasikan dalam sistem
pendidikan. Setiap daerah di
Indonesia memiliki keunikan geografisnya sendiri, dan
pendidikan harus memperhatikan hal ini.
Tidak mungkin menilai hasil
pendidikan di
Indonesia dengan menggunakan sistem standar. Setiap daerah memiliki perbedaan yang signifikan, baik dalam hal kompetensi, budaya, adat istiadat, maupun sarana dan prasarana.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan,
Nadiem Makarim, berpendapat bahwa memaksakan standarisasi dalam
kurikulum setiap tahun adalah hal yang tidak masuk akal. Setiap sekolah dan daerah memiliki tingkat kompetensi yang berbeda, baik dalam literasi, numerasi, maupun hal-hal lainnya. Pernyataan ini disampaikan dalam Webinar dengan tema "Reformasi
Pendidikan Nasional" pada tanggal 6 Mei 2020.
Menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa cara untuk mengoptimalkan sistem
pendidikan yang benar-benar mengakomodasi
keberagaman di Indonesia. Yuk, simak!
1. Kearifan Lokal
Kearifan lokal sangat penting dan tidak bisa diabaikan. Dalam pembelajaran, pemahaman tentang konsep lokal sangatlah penting. Kontes kearifan lokal bertujuan agar siswa dapat memahami alasan di balik pembelajaran suatu materi dan manfaat yang akan mereka dapatkan setelah mempelajarinya. Oleh karena itu,
kurikulum harus mengakomodasi kontes kearifan lokal ini.
2. Kurikulum seperti Supermarket
Setiap sekolah dan daerah memiliki tingkat kompetensi yang berbeda, baik dalam literasi, numerasi, maupun hal-hal lainnya. Kurikulum haruslah seperti supermarket, di mana guru dapat mencari materi yang sesuai dengan kebutuhan siswanya. Nadiem mengatakan bahwa guru harus diberikan fleksibilitas untuk mengajar sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Guru juga harus diberikan penilaian untuk mengukur tingkat kemampuan siswa.
3. Mengakomodasi Keberagaman Skill
Tidak semua kemampuan siswa dapat diukur dengan angka. Ada banyak aktivitas di luar sekolah, seperti lomba, minat, dan bakat, yang juga harus diakomodasi dalam proses
pendidikan. Aktivitas-aktivitas ini harus diakui dan dilengkapi dengan sarana yang memadai agar dapat menjadi bagian dari
pendidikan anak, bukan hanya tugas tambahan semata.
4. Pemerataan Teknologi
Pemerataan teknologi menjadi kebutuhan penting untuk mengatasi
keberagaman di Indonesia.
Teknologi memiliki potensi untuk menyamakan akses dan kesempatan dalam mendapatkan materi dan pembelajaran yang sama. Oleh karena itu, Kementerian
Pendidikan dan instansi lainnya harus memastikan bahwa semua sekolah di
Indonesia memiliki akses internet dan fasilitas yang memadai. Pemerataan teknologi ini bertujuan untuk mengatasi
keberagaman di Indonesia.
Indonesia memang luar biasa dengan
keberagaman yang dimilikinya. Dalam sistem
pendidikan,
keberagaman ini harus diakomodasi dengan baik agar setiap anak
Indonesia mendapatkan
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya. Mari kita dukung terus perkembangan
pendidikan di Indonesia!