Karya sastra menjadi salah satu karya yang indah.
Karya sastra merupakan karya seni yang ditulis dalam bentuk tulisan dan isinya pesan-pesan moral atau kehidupan yang disajikan dalam bahasa yang indah dan memikat. Karya sastra bisa berbentuk puisi, prosa, drama, cerpen, novel, autobiografi, biografi, dan lain sebagainya. Karya sastra umumnya mempunyai ciri-ciri misalnya bahasa yang indah dan bermakna, karakter atau tokoh yang kuat, konflik yang menarik, dan pesan moral atau kehidupan yang bisa diperoleh pembaca.
Karya sastra tidak hanya berguna sebagai hiburan, namun juga mampu memberikan pelajaran dan pandangan baru mengenai kehidupan dan dunia. Karya sastra juga mempunyai nilai estetika dan keindahan yang tinggi, sehingga dapat dijadikan sebagai karya seni yang memikat dan menginspirasi. Maka tidak heran jika banyak yang menggandrungi karya tersebut. Karya sastra tentunya senantiasa berkembang dan kini semakin bervariasi.
Fungsi karya sastra
Menurut penjelasan dari Kosasih (2012), sastra mempunyai fungsi yang terdiri dari lima jenis, meliputi:
1. Fungsi rekreatif
Sebagai rekreatif sastra berfungsi untuk hiburan yang dapat menimbulkan rasa gembira dan menghibur pembacanya. Dengan karya sastra ini diharapkan seseorang dapat bahagia.
2. Fungsi estetis
Fungsi estetis ialah karya sastra mampu memunculkan nilai-nilai yang keindahan. Keindahan ini bisa ditunjukan lewat pemilihan kata-kata yang terdapat dalam karya sastra.
3. Fungsi edukatif
Fungsi edukatif artinya suatu karya sastra bisa sebagai pendidikan untuk para pembacanya. Adanya karya ini, para pembaca bisa memperoleh ilmu pengetahuan dan sudut pandang baru tentang kondisi sosial yang sedang terjadi.
4. Fungsi moralitas
Fungsi moralitas ialah karya sastra tidak hanya mendidik, juga harus memuat nilai moral untuk pembacanya. Nilai moral dapat berbagai bentuk, contohnya ialah menghargai sesama, kasih sayang, tolong menolong, dan perilaku bermoral lainnya.
5. Nilai religius
Nilai religius bermakan karya sastra harus mampu menjadi teladan untuk pembacanya yang terhubungan dengan ajaran agama.
Jenis-jenis sastra
Secara waktu pembuatannya, karya sastra terdiri dari dua jenis mencakup:
1. Karya sastra lama
Karya sastra lama adalah karya yang telah lahir turun temurun. Sehingga, karya ini telah ada sejak lama dan cenderung tidak diketahui dengan pasti siapa pengarangnya. Umumnya karya sastra lama memiliki pesan-pesan mengenai ajaran agama hingga ajaran moral.
Misalnya ialah pantun, gurindam, dongeng, legenda, mitos, dan lainnya.
2. Karya sastra baru
Karya sastra baru cukup berbeda jauh cirinya dengan karya sastra lama. Sehingga, karya sastra baru memiliki pengaruh dengan budaya Barat. Dengan perkembangan zaman, karya sastra baru ini terus berkembang juga, mulai dari bentuk hingga temanya.
Misalnya ialah novel, webtoon, komik, dan lainnya.
Contoh karya sastra di Indonesia
Berikut ini beberapa contoh karya sastra di Indonesia, meliputi:
1. Novel
Sebuah karya sastra dalam bentuk prosa naratif yang isinya mengenai cerita fiksi yang panjang dan kompleks. Contoh novel: "Harry Potter" karya J.K Rowling. Di Indonesia ada "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata.
2. Puisi
Karya sastra yang menggunakan bahasa indah dan bermakna, umumnya ditulis dalam bentuk bait-bait. Contoh puisi: "Aku Ingin" karya Chairil Anwar.
3. Cerpen
Karya sastra pendek dalam bentuk prosa yang mempunyai plot dan karakter yang sederhana. Contoh cerpen: "Senyum Karyamin" karya Ahmad Tohari.
4. Autobiografi
Karya sastra yang berisi cerita mengenai kehidupan seseorang, ditulis oleh diri sendiri. Contoh autobiografi: "Pulang" karya Leila S. Chudori.
5. Drama
Karya sastra yang dipentaskan di atas panggung, umumnya berisi konflik dan dialog antar karakter. Contoh drama: "Mereka Bilang, Saya Monyet!" karya Djenar Maesa Ayu.
6. Biografi
Karya sastra tentang kisah hidup dan perjuangan seseorang, ditulis oleh orang lain. Contoh biografi: "Sang Pemimpi" karya Andrea Hirata (biografi fiksi tentang tokoh utama novel "Laskar Pelangi").
7. Memoar
Karya sastra yang isinya tentang kisah hidup dan pengalaman seseorang dalam bentuk narasi, berisi pengalaman yang penting atau dramatis. Contoh memoar: "Mantan Terindah" karya Raisa.
Karya sastra tidak hanya berguna sebagai hiburan, namun juga mampu memberikan pelajaran dan pandangan baru mengenai kehidupan dan dunia. Karya sastra juga mempunyai nilai estetika dan keindahan yang tinggi, sehingga dapat dijadikan sebagai karya seni yang memikat dan menginspirasi. Maka tidak heran jika banyak yang menggandrungi karya tersebut. Karya sastra tentunya senantiasa berkembang dan kini semakin bervariasi.
Fungsi karya sastra
Menurut penjelasan dari Kosasih (2012), sastra mempunyai fungsi yang terdiri dari lima jenis, meliputi:
1. Fungsi rekreatif
Sebagai rekreatif sastra berfungsi untuk hiburan yang dapat menimbulkan rasa gembira dan menghibur pembacanya. Dengan karya sastra ini diharapkan seseorang dapat bahagia.
2. Fungsi estetis
Fungsi estetis ialah karya sastra mampu memunculkan nilai-nilai yang keindahan. Keindahan ini bisa ditunjukan lewat pemilihan kata-kata yang terdapat dalam karya sastra.
3. Fungsi edukatif
Fungsi edukatif artinya suatu karya sastra bisa sebagai pendidikan untuk para pembacanya. Adanya karya ini, para pembaca bisa memperoleh ilmu pengetahuan dan sudut pandang baru tentang kondisi sosial yang sedang terjadi.
4. Fungsi moralitas
Fungsi moralitas ialah karya sastra tidak hanya mendidik, juga harus memuat nilai moral untuk pembacanya. Nilai moral dapat berbagai bentuk, contohnya ialah menghargai sesama, kasih sayang, tolong menolong, dan perilaku bermoral lainnya.
5. Nilai religius
Nilai religius bermakan karya sastra harus mampu menjadi teladan untuk pembacanya yang terhubungan dengan ajaran agama.
Jenis-jenis sastra
Secara waktu pembuatannya, karya sastra terdiri dari dua jenis mencakup:
1. Karya sastra lama
Karya sastra lama adalah karya yang telah lahir turun temurun. Sehingga, karya ini telah ada sejak lama dan cenderung tidak diketahui dengan pasti siapa pengarangnya. Umumnya karya sastra lama memiliki pesan-pesan mengenai ajaran agama hingga ajaran moral.
Misalnya ialah pantun, gurindam, dongeng, legenda, mitos, dan lainnya.
2. Karya sastra baru
Karya sastra baru cukup berbeda jauh cirinya dengan karya sastra lama. Sehingga, karya sastra baru memiliki pengaruh dengan budaya Barat. Dengan perkembangan zaman, karya sastra baru ini terus berkembang juga, mulai dari bentuk hingga temanya.
Misalnya ialah novel, webtoon, komik, dan lainnya.
Contoh karya sastra di Indonesia
Berikut ini beberapa contoh karya sastra di Indonesia, meliputi:
1. Novel
Sebuah karya sastra dalam bentuk prosa naratif yang isinya mengenai cerita fiksi yang panjang dan kompleks. Contoh novel: "Harry Potter" karya J.K Rowling. Di Indonesia ada "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata.
2. Puisi
Karya sastra yang menggunakan bahasa indah dan bermakna, umumnya ditulis dalam bentuk bait-bait. Contoh puisi: "Aku Ingin" karya Chairil Anwar.
3. Cerpen
Karya sastra pendek dalam bentuk prosa yang mempunyai plot dan karakter yang sederhana. Contoh cerpen: "Senyum Karyamin" karya Ahmad Tohari.
4. Autobiografi
Karya sastra yang berisi cerita mengenai kehidupan seseorang, ditulis oleh diri sendiri. Contoh autobiografi: "Pulang" karya Leila S. Chudori.
5. Drama
Karya sastra yang dipentaskan di atas panggung, umumnya berisi konflik dan dialog antar karakter. Contoh drama: "Mereka Bilang, Saya Monyet!" karya Djenar Maesa Ayu.
6. Biografi
Karya sastra tentang kisah hidup dan perjuangan seseorang, ditulis oleh orang lain. Contoh biografi: "Sang Pemimpi" karya Andrea Hirata (biografi fiksi tentang tokoh utama novel "Laskar Pelangi").
7. Memoar
Karya sastra yang isinya tentang kisah hidup dan pengalaman seseorang dalam bentuk narasi, berisi pengalaman yang penting atau dramatis. Contoh memoar: "Mantan Terindah" karya Raisa.