Apple menghapus aplikasi kencan Tea & TeaOnHer dari App Store karena masalah moderasi konten dan privasi pengguna.
Apple baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa mereka telah menarik dua aplikasi kencan kontroversial, Tea dan TeaOnHer, dari App Store. Langkah ini pertama kali terdeteksi oleh penyedia intelijen App Store, Appfigures, yang melaporkan bahwa kedua aplikasi tersebut dihapus dari App Store di semua pasar, meskipun masih tersedia di Google Play.
Menurut pernyataan dari Apple, aplikasi Tea Dating Advice dan TeaOnHer dihapus karena tidak memenuhi persyaratan Apple terkait moderasi konten dan privasi pengguna. Perusahaan juga mencatat adanya sejumlah besar keluhan pengguna dan ulasan negatif, termasuk keluhan tentang informasi pribadi anak di bawah umur yang diposting di aplikasi ini.
Apple telah mengkomunikasikan masalah ini kepada pengembang aplikasi, namun keluhan tersebut tidak ditangani. Secara spesifik, Apple menyebut pelanggaran terhadap Pedoman Tinjauan Aplikasi mereka, yaitu aturan 1.2, 5.1.2, dan 5.6. Aturan 1.2 menyatakan bahwa aplikasi dengan konten yang dihasilkan pengguna harus menawarkan fitur pelaporan dan pemblokiran, serta menghapus konten yang tidak pantas.
Aturan 5.1.2 menyebutkan bahwa aplikasi tidak boleh menggunakan atau membagikan informasi pribadi seseorang tanpa izin, dan aturan 5.6 menyatakan bahwa laporan pelanggan yang berlebihan dan ulasan negatif melanggar Kode Etik Pengembang Apple.
Aplikasi Kencan Tea dan Kontroversinya
Tea dan TeaOnHer telah menarik banyak perhatian dan minat sejak menjadi viral awal tahun ini. Tea, yang diam-diam ada sejak 2023 sebelum populer pada 2025, dipromosikan sebagai alat keamanan kencan untuk wanita, mirip dengan grup Facebook 'Are We Dating the Same Guy?'. Aplikasi ini mendorong wanita untuk berbagi detail tentang pria, terutama yang ada di aplikasi kencan.
Ini termasuk informasi pribadi mereka, ulasan ala Yelp, dan apakah mereka akan menandai pria tersebut sebagai 'bendera hijau' atau 'bendera merah'. Namun, banyak pria yang tidak menyukai invasi privasi ini dan mempertanyakan apakah berbagi informasi seperti ini dapat dianggap sebagai pencemaran nama baik.
Setelah menjadi viral dan menimbulkan kontroversi, Tea mengalami pelanggaran data selama musim panas, dengan peretas mendapatkan akses ke 72.000 gambar, termasuk 3.000 selfie dan foto ID yang dikirimkan untuk verifikasi akun, serta 59.000 gambar dari postingan, komentar, dan pesan langsung.
Peluncuran dan Masalah Keamanan TeaOnHer
Kemudian, aplikasi saingan bernama TeaOnHer diluncurkan untuk menawarkan pria kemampuan untuk berbagi informasi tentang wanita dengan cara yang sama, tetapi aplikasi ini mengalami masalah keamanan yang mengungkapkan informasi pribadi pengguna, termasuk ID pemerintah dan selfie, seperti yang ditemukan TechCrunch pada bulan Agustus.
Appfigures melaporkan bahwa aplikasi Tea telah diunduh sebanyak 6,1 juta kali dan menghasilkan pendapatan kotor sebesar $5 juta hingga saat ini. TeaOnHer memiliki 2,2 juta unduhan dan tidak menawarkan pembelian dalam aplikasi. Diketahui bahwa aplikasi tersebut masih tersedia di Google Play untuk saat ini.