Mengenai doa untuk jenazah laki-laki sebagai berikut
Merupakan bagian dari adab yang harus, bahkan wajib dilakukan oleh umat muslim saat mengetahui bahwa saudara seiman dari mereka meninggal dunia, yaitu dengan melakukan salat jenazah untuk yang meninggal tersebut. Salat jenazah merupakan salat yang hukumnya fardu kifayah, yakni akan gugur kewajibannya sebuah daerah apabila ada di antara umat Muslim lainnya yang mengerjakan.
Namun, alangkah lebih baik jika ikut menyalatkan jenazah jika mengetahui bahwa ada saudara atau kerabat yang seiman telah berpulang kepada Sang Pencipta. Sebab, kita bisa mendoakan yang terbaik untuknya. Sekaligus menghadiahkan doa kepada yang telah meninggal tersebut.
Adapun tata cara pelaksanaan salatnya sebagai berikut:
1. Berniat
Seperti salat pada umumnya, yang juga diawali dengan niat terlebih dahulu. Bisa dibaca lebih lanjut seperti di bawah ini:
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
"Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala."
Artinya: “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
Lantas saat jenazah yang hendak disalati tidak ada di hadapan, karena satu dan lain hal. Tetap bisa menyalatinya dengan melakukan salat ghaib jenazah. Untuk salat ghaib jenazah, niat yang dibaca pun berbeda.
اُصَلِّى عَلَى اْلمَيِّتِ (فُلاَن) اْلغَائِبِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
"Usholli ‘alal mayyiti (sebutkan nama) algha-ibi arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala."
Artinya: “Saya niat salat atas jenazah (sebutkan nama) yang jauh empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
2. Takbir
Untuk takbir sendiri dilakukan hingga empat kali sebagai berikut:
- Takbir Pertama
Setelah membaca niat, tata cara selanjutnya adalah berdiri bagi yang mampu. Jika tidak mampu berdiri, makmum salat jenazah diperbolehkan duduk. Perlu diingat, dalam salat jenazah tidak ada rukuk dan sujud. Salat dilakukan sambil berdiri hingga takbir keempat dan mengucapkan salam.
Kemudian mengangkat tangan sambil membaca takbir dengan bacaan berikut.
اللَّهُ أكْبَرُ
"Allahu Akbar."
Selepas takbir pertama, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dalam hati.
- Takbir Kedua
Jika sudah selesai membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan takbir dan kemudian membaca salawat nabi yang berbunyi sebagai berikut.
اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ
"Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad."
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad."
Ada pula salawat versi lebih panjang yang dapat dibaca saat salat jenazah. Bacaan salawat tersebut adalah sebagai berikut.
.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd."
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
- Takbir Ketiga
Kemudian, jika sudah selesai membaca salawat nabi, setelah takbir ketiga membaca doa meminta ampunan untuk jenazah. Bacaannya adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
"Allahummagfir lahu warhamhu wa 'afihi wa 'fu'anhu wakrim nuzulahu wa wasi' madkholahu wagsilhu bilma'i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa 'adzabi nnar."
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air, salju, dan embun."
"Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab kubur dan neraka."
- Takbir Keempat
Pada takbir terakhir atau takbir keempat, maka dibacakanlah doa untuk jenazah:
اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنّا بَعدَهُ
"Allahumma tarimna Ajrohu walataftinna bakdahu."
Artinya: "Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia."
Namun, alangkah lebih baik jika ikut menyalatkan jenazah jika mengetahui bahwa ada saudara atau kerabat yang seiman telah berpulang kepada Sang Pencipta. Sebab, kita bisa mendoakan yang terbaik untuknya. Sekaligus menghadiahkan doa kepada yang telah meninggal tersebut.
Adapun tata cara pelaksanaan salatnya sebagai berikut:
1. Berniat
Seperti salat pada umumnya, yang juga diawali dengan niat terlebih dahulu. Bisa dibaca lebih lanjut seperti di bawah ini:
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
"Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala."
Artinya: “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
Lantas saat jenazah yang hendak disalati tidak ada di hadapan, karena satu dan lain hal. Tetap bisa menyalatinya dengan melakukan salat ghaib jenazah. Untuk salat ghaib jenazah, niat yang dibaca pun berbeda.
اُصَلِّى عَلَى اْلمَيِّتِ (فُلاَن) اْلغَائِبِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
"Usholli ‘alal mayyiti (sebutkan nama) algha-ibi arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala."
Artinya: “Saya niat salat atas jenazah (sebutkan nama) yang jauh empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
2. Takbir
Untuk takbir sendiri dilakukan hingga empat kali sebagai berikut:
- Takbir Pertama
Setelah membaca niat, tata cara selanjutnya adalah berdiri bagi yang mampu. Jika tidak mampu berdiri, makmum salat jenazah diperbolehkan duduk. Perlu diingat, dalam salat jenazah tidak ada rukuk dan sujud. Salat dilakukan sambil berdiri hingga takbir keempat dan mengucapkan salam.
Kemudian mengangkat tangan sambil membaca takbir dengan bacaan berikut.
اللَّهُ أكْبَرُ
"Allahu Akbar."
Selepas takbir pertama, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dalam hati.
- Takbir Kedua
Jika sudah selesai membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan takbir dan kemudian membaca salawat nabi yang berbunyi sebagai berikut.
اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ
"Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad."
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad."
Ada pula salawat versi lebih panjang yang dapat dibaca saat salat jenazah. Bacaan salawat tersebut adalah sebagai berikut.
.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd."
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
- Takbir Ketiga
Kemudian, jika sudah selesai membaca salawat nabi, setelah takbir ketiga membaca doa meminta ampunan untuk jenazah. Bacaannya adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
"Allahummagfir lahu warhamhu wa 'afihi wa 'fu'anhu wakrim nuzulahu wa wasi' madkholahu wagsilhu bilma'i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa 'adzabi nnar."
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air, salju, dan embun."
"Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab kubur dan neraka."
- Takbir Keempat
Pada takbir terakhir atau takbir keempat, maka dibacakanlah doa untuk jenazah:
اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنّا بَعدَهُ
"Allahumma tarimna Ajrohu walataftinna bakdahu."
Artinya: "Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia."