Niatkan Ini Saat Ngaji untuk Mendapatkan Predikat Mulia Menurut Ustadz Adi Hidayat

Pelajari pentingnya niat saat ngaji agar mendapatkan berkah dan predikat mulia menurut Ustadz Adi Hidayat.

Cilacap - Ustadz Adi Hidayat, atau yang lebih akrab disapa UAH, mengungkapkan betapa pentingnya niat saat kita akan mengaji. Niat yang tulus menjadi pondasi utama dalam setiap amal perbuatan. Dalam Islam, niat menempati urutan pertama dalam segala hal, termasuk dalam belajar agama.

Niat yang baik sangat berpengaruh terhadap hasil yang kita peroleh. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Umar bin Khatab:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

yang artinya, “Sesungguhnya amal perbuatan itu diiringi dengan niat, dan sesungguhnya bagi setiap insan akan memperoleh menurut apa yang diniatkan.” Hadis ini menegaskan bahwa niat yang benar akan membawa kita pada hasil yang baik.

Dalam konteks mengaji, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya niat yang mulia. Ketika kita akan pergi ngaji, kita harus memiliki niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Niat ini harus selalu tertanam dalam hati kita, agar setiap langkah yang kita ambil menuju pengajian dipenuhi dengan tujuan yang suci.

“Jadi, kalau anda mau berangkat ngaji, di mana pun itu, motivasi pertamanya berusahalah niatkan supaya berubah jadi orang yang lebih baik di hadapan Allah SWT,” ungkap UAH dalam sebuah tayangan YouTube.

Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa saat kita mengaji, kita tidak perlu khawatir dengan penilaian orang lain. Yang terpenting adalah penilaian dari Allah. Dengan niat yang benar, hati kita akan menjadi lapang dan tidak terpengaruh oleh komentar negatif dari orang lain.

“Gak harus dipandang orang, rugi kita selalu mengamati komentar orang lain. Yang penting Allah menilai kita baik, cukuplah itu,” tegasnya. Dengan fokus pada penilaian Allah, kita akan lebih konsisten dalam melakukan kebaikan.

Ustadz Adi Hidayat juga menambahkan bahwa ketika kita merasa memiliki Allah, hati kita akan dilapangkan. Kita tidak akan peduli dengan apa yang orang lain katakan, selama kita tetap konsisten dalam berbuat baik. “Kalau sudah merasa punya Allah, nanti dilapangkan hatinya,” pungkasnya.

Oleh karena itu, sebelum kita memulai ngaji, penting untuk menguatkan niat dalam hati agar mendapatkan manfaat yang maksimal. Dengan niat yang tulus dan ikhlas, kita akan lebih mudah memahami ilmu yang dipelajari dan mendapatkan berkah dari aktivitas mengaji.


You Might Also Like