Top 3 Islami: Kewajiban Baca Qunut dan Solusi Jika Tidak Hafal Menurut Buya Yahya

Pelajari kewajiban membaca Qunut dalam sholat Subuh dan solusi bagi yang tidak hafal menurut Buya Yahya.

, Jakarta - Saat melaksanakan sholat berjamaah, banyak umat Islam yang membaca doa Qunut, namun ada juga yang tidak melakukannya. Pertanyaannya adalah, apakah membaca doa Qunut itu wajib? Dan jika seseorang tidak hafal, apa yang sebaiknya dilakukan? Mari kita simak penjelasan dari Buya Yahya mengenai hal ini.

Dalam sholat Subuh, terdapat kesunahan yang sangat dianjurkan menurut Mazhab Imam Syafi'i, yaitu membaca Qunut setelah bangkit dari rukuk (i’tidal) pada rakaat kedua. Qunut Subuh dianggap sebagai sunnah ab'ad sholat, yang berarti jika seseorang meninggalkannya, dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi sebelum mengakhiri sholatnya dengan salam.

Namun, bagaimana jika seseorang tidak hafal doa Qunut? Apakah boleh meninggalkannya atau menggantinya dengan doa lain? Menurut Buya Yahya, qunut Subuh adalah sunnah yang dianjurkan bagi Mazhab Syafi’i. Sementara itu, mazhab lain seperti Imam Abu Hanifah tidak menyunnahkan membaca Qunut saat sholat Subuh.

Buya Yahya menjelaskan bahwa seorang muslim boleh tidak membaca doa Qunut Subuh jika mengikuti pendapat Imam Abu Hanifah. Hal ini bisa dibenarkan dengan cara bertaqlid kepada Imam Abu Hanifah. Namun, jika seseorang tidak membaca Qunut dan menyalahkan pendapat Mazhab Imam Syafi'i, maka dia telah salah, karena Imam Syafi'i juga memiliki hujah yang kuat mengenai hal ini.

Selanjutnya, mari kita bahas pertanyaan lain yang sering muncul. Jika seseorang sedang sholat sendirian dan tiba-tiba ada makmum yang menyusul, apakah dia harus mengeraskan bacaannya? Dalam sholat berjamaah, imam disunnahkan untuk mengeraskan bacaan Al-Fatihah dan bacaan surahnya di dua rakaat awal, seperti pada sholat Magrib, Isya, dan Subuh. Ini merupakan contoh yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda, "Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat." (H.R. Bukhari). Namun, jika seorang muslim melaksanakan sholat sendiri dan kemudian ada orang lain yang bermakmum, apakah bacaan harus dikeraskan? Mari kita simak penjelasan lebih lanjut dari Buya Yahya.

Selain itu, kita juga perlu memahami ciri-ciri orang yang banyak melakukan dosa. Setiap perbuatan buruk atau maksiat akan mendatangkan dosa, dan setiap dosa memiliki ganjaran masing-masing. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batas hukum-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka, dia kekal di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang menghinakan" (QS. An-Nisa': 14).

Oleh karena itu, sebagai hamba yang beriman, kita harus berusaha menghindari segala perbuatan yang dapat mendatangkan dosa. Kita juga perlu mempelajari ciri-ciri orang yang banyak melakukan dosa agar bisa mengambil pelajaran dan hikmah untuk memperbaiki diri. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua.


You Might Also Like