Ustadz Das'ad Latif memberikan tips untuk suami agar istri tidak marah saat menikah lagi. Temukan amalan dan sikap yang bisa membantu menciptakan keharmonisan.
, Jakarta - Menikah lagi, baik sebagai guyonan atau serius, adalah keinginan sebagian laki-laki. Namun, banyak yang terhalang oleh ketidaksetujuan istri. Dalam sebuah ceramah, Ustadz Das'ad Latif menjelaskan pentingnya komunikasi yang baik dan saling pengertian dalam rumah tangga.
Ketika niat untuk menikah lagi muncul, ada banyak pertimbangan yang harus dihadapi. Dari sisi emosional, sosial, hingga agama, semua ini membuat keputusan tersebut tidak mudah. Ustadz Das'ad baru-baru ini berbagi cerita lucu namun bermakna tentang pertanyaan dari seorang jamaah di Pekanbaru.
Pertanyaan itu datang dengan nada khawatir, "Ustadz, apa doa atau amalan supaya istri kita ikhlas kalau saya kawin lagi?" Ustadz Das'ad terkejut namun menjawab dengan santai, mengundang tawa para jamaah yang hadir.
"Pak, kalau saya tahu itu, saya orang pertama yang akan amalkan amalan tersebut," ujar Ustadz Das'ad sambil bercanda. Namun, ia menekankan bahwa tidak ada resep paling hebat dalam menghadapi masalah selain sabar.
Suasana di ruangan pun menjadi riuh dengan tawa ringan dari para jamaah yang merasa jawaban Ustadz Das'ad cukup menggelitik. "Jadi begini, Pak, yang terpenting adalah sabar. Apalagi dalam urusan rumah tangga. Meskipun seseorang itu profesor atau ulama terkemuka, jika tidak sabar, pasti tidak akan berhasil," lanjutnya.
Kesabaran adalah kunci utama dalam menyelesaikan segala permasalahan hidup. Ustadz Das'ad memberikan contoh bagaimana seorang motivator yang tampak hebat di depan TV bisa kesulitan menghadapi masalah kecil di rumah, khususnya dengan istri.
Mengenai menikah lagi, Ustadz Das'ad memberikan pandangan bijaksana. "Pernikahan dalam Islam memiliki banyak hikmah, namun itu bukan alasan untuk tidak menjaga keseimbangan dalam rumah tangga yang sudah ada. Islam mengajarkan kita untuk bertanggung jawab dalam setiap langkah hidup," ujarnya.
Ustadz Das'ad juga menjelaskan bahwa meskipun pernikahan itu sah menurut syariat, setiap tindakan harus dipertimbangkan dengan matang. "Tidak ada yang bisa menghindari ujian dalam kehidupan rumah tangga, termasuk soal menikah lagi. Kuncinya tetap sabar dan bijaksana," tambahnya.
Untuk lebih memahami pentingnya sabar, Ustadz Das'ad mengutip ayat Al-Qur'an: "وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ" (Surah Al-Baqarah: 153). "Dengan sabar, segala permasalahan akan terasa lebih ringan dan mudah diselesaikan," jelasnya.
Ustadz Das'ad juga mengingatkan bahwa dalam pernikahan, terutama saat menghadapi ujian seperti menikah lagi, harus ada kebijaksanaan dalam bertindak. "Pernikahan adalah amanah yang besar, dan sabar adalah modal utama untuk menjaga keharmonisan di dalamnya," ujarnya.
Dia mengutip hadits Rasulullah yang mengajarkan tentang pentingnya menikah dan menjaga keharmonisan dalam keluarga: "تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةَ" (HR. Ahmad). "Rasulullah sangat menganjurkan umatnya untuk menikah, bukan hanya untuk berkasih sayang, tapi juga untuk memperbanyak keturunan," jelas Ustadz Das'ad.
Ustadz Das'ad menekankan bahwa meskipun pernikahan kedua mungkin menjadi pilihan sebagian orang, hal itu harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. "Kita harus menjaga keluarga pertama dengan baik, dan keputusan untuk menikah lagi harus didasari oleh pertimbangan yang matang dan penuh kasih sayang," katanya.
Sebagai penutup, Ustadz Das'ad mengingatkan para jamaah untuk selalu mengutamakan sabar dalam setiap masalah yang dihadapi, terutama dalam pernikahan. "Jangan sampai masalah kecil menjadi besar karena kurang sabar. Dengan sabar, segala permasalahan akan terasa lebih ringan," ujarnya.
Dengan gaya khasnya yang penuh humor dan nasihat bijak, Ustadz Das'ad kembali mengingatkan bahwa pernikahan adalah amanah yang harus dijaga, dan sabar adalah kunci dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.