PM Palestina Desak Parlemen Eropa Tanggapi Larangan Israel Terhadap UNRWA di Gaza

PM Palestina mendesak Parlemen Eropa untuk menanggapi larangan Israel terhadap UNRWA yang berdampak pada pengungsi di Gaza.

Jakarta - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, baru-baru ini mengeluarkan seruan mendesak kepada Parlemen Eropa untuk mengambil tindakan tegas terhadap keputusan Israel yang melarang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di wilayah pendudukan Palestina. Permintaan ini muncul dalam konteks krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.

Dalam pertemuannya dengan delegasi Parlemen Eropa di Ramallah, Mustafa menekankan pentingnya dukungan internasional untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh pengungsi Palestina. Ia menyatakan, "Keputusan Israel untuk melarang UNRWA beroperasi adalah langkah politis yang bertujuan untuk menghapus hak pengungsi Palestina dan memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah ini."

Pada 28 Oktober, Knesset (parlemen Israel) memberikan suara mendukung larangan tersebut, yang telah menuai kecaman dari banyak negara Eropa dan organisasi internasional. Larangan ini tidak hanya berdampak pada operasional UNRWA, tetapi juga pada ribuan pengungsi yang bergantung pada bantuan mereka untuk bertahan hidup.

Tuduhan Tanpa Dasar Terhadap UNRWA

Israel mengklaim bahwa beberapa karyawan UNRWA terlibat dalam serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023. Mereka berargumen bahwa program pendidikan UNRWA dianggap "mempromosikan terorisme dan kebencian." Namun, UNRWA dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa mereka tetap netral dan fokus pada misi kemanusiaan mereka.

Sejak serangan Hamas, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata. Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 43.300 orang telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 102.000 lainnya terluka.

Situasi ini semakin diperparah dengan larangan UNRWA, yang sebelumnya telah memberikan bantuan vital kepada pengungsi Palestina. Tanpa dukungan ini, banyak yang khawatir bahwa kondisi kemanusiaan di Gaza akan semakin memburuk.

Pentingnya Respons Internasional

Mustafa menegaskan bahwa penting bagi komunitas internasional, khususnya negara-negara Eropa, untuk menanggapi isu ini dengan serius. "Kita tidak bisa membiarkan situasi ini terus berlanjut tanpa ada tindakan nyata dari pihak internasional," ujarnya. Ia berharap bahwa Parlemen Eropa dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung rakyat Palestina dan memastikan bahwa UNRWA dapat melanjutkan operasinya di Gaza.

Dengan meningkatnya ketegangan dan kekerasan, suara-suara dari pemimpin Palestina seperti Mustafa menjadi semakin penting. Mereka berharap agar dunia tidak hanya melihat, tetapi juga bertindak untuk membantu mereka yang terjebak dalam konflik ini.

Dalam konteks ini, tindakan Parlemen Eropa bisa menjadi sinyal kuat bahwa mereka mendukung hak asasi manusia dan kemanusiaan di seluruh dunia. Dengan demikian, langkah ini tidak hanya akan membantu rakyat Palestina, tetapi juga menunjukkan komitmen Eropa terhadap perdamaian dan keadilan global.


You Might Also Like