Pelajari mengapa mulut manusia dibungkam pada hari kiamat dan makna di balik Surah Yasin ayat 65.
, Cilacap - Hari kiamat, atau yang dikenal sebagai Yaumul Hisab, adalah momen penting dalam kehidupan setiap individu. Ini bukan hanya tentang kehancuran alam semesta, tetapi juga tentang perhitungan amal perbuatan kita setelah mati. Dalam konteks ini, mulut manusia akan dibungkam, dan semua anggota tubuh lainnya akan bersaksi atas apa yang telah dilakukan semasa hidup.
Berdasarkan penjelasan dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surah Yasin ayat 65, Allah SWT berfirman:
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Artinya: "Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan" (QS Yasin [36]:65).
Jadi, mengapa mulut manusia dikunci pada saat itu? Mari kita bahas lebih dalam.
Mulut Tak Bisa Bicara: Kenapa?
Menurut KH Anang Rikza Masyhadi, Sekjen Forum Pesantren Alumni Gontor, tafsir dari ayat ini menunjukkan bahwa pada hari kiamat, mulut kita tidak akan bisa berbicara. Di hadapan Allah SWT, semua anggota tubuh kita akan diberikan hak untuk bersaksi. Ini adalah kebalikan dari kehidupan di dunia, di mana hanya mulut yang bisa berbicara, sementara indra lainnya tidak bisa bersaksi.
Di dunia, kita sering kali menggunakan mulut untuk berbohong. Namun, tangan dan kaki tidak bisa berbohong. Tangan akan bersaksi tentang apa yang telah kita lakukan, dan kaki akan bersaksi tentang ke mana kita melangkah. Ini menunjukkan betapa pentingnya setiap tindakan kita di dunia.
Alasan Mulut Dibungkam
Mulut dibungkam karena hanya mulut yang bisa berbohong. Telinga dan mata kita tidak bisa berbohong; mereka hanya menyampaikan apa yang mereka lihat dan dengar. Oleh karena itu, pada hari kiamat, Allah SWT menutup mulut kita agar semua anggota tubuh lainnya dapat bersaksi dengan jujur.
Setiap tindakan yang kita lakukan akan diperhitungkan. Tangan kita akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang telah kita lakukan, dan kaki kita akan bersaksi tentang ke mana kita melangkah. Ini adalah pengingat bahwa setiap amal perbuatan kita akan dicatat dan diperhitungkan dengan adil.
Persiapan untuk Hari Kiamat
Dengan pemahaman ini, kita seharusnya lebih memperhatikan amal perbuatan kita di dunia. KH Anang mengajak kita untuk memperbanyak amal baik dan menjauhi perbuatan maksiat. Setiap tindakan kita, baik di keramaian maupun kesunyian, akan diperhitungkan di hadapan Allah SWT.
Dia menekankan pentingnya melakukan hal-hal yang baik, beramal sholeh, dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Ini adalah cara kita mempersiapkan diri untuk Yaumul Hisab.
Kesimpulan
Hari kiamat adalah momen yang tidak bisa dihindari, dan mulut yang dibungkam adalah simbol keadilan Allah SWT. Setiap amal perbuatan kita akan diperhitungkan, dan kita tidak bisa mengelak dari pertanggungjawaban. Mari kita berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, agar kita termasuk dalam golongan yang selamat di dunia dan akhirat.