Gus Baha menjelaskan pentingnya sholat yang asyik dan cepat dengan dalil yang mendukung. Simak penjelasannya!
Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau lebih dikenal sebagai Gus Baha, memberikan pandangan menarik tentang pelaksanaan sholat. Dalam ceramahnya, ia menekankan bahwa sholat seharusnya dilakukan dengan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Menurut Gus Baha, jika seseorang merasa lebih asyik saat sholat dilakukan dengan cepat, maka hal itu diperbolehkan, asalkan tetap memenuhi syarat dan rukunnya. Ini adalah pandangan yang cukup segar dan bisa jadi mengubah cara kita memandang ibadah ini.
Dalam video ceramah yang diunggah di kanal YouTube @SUDARNOPRANOTO, Gus Baha mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW sering kali mengingat sholat ketika merasa gelisah. Ini menunjukkan bahwa sholat bisa menjadi pelarian yang menenangkan saat kita merasa tertekan.
“Sholat kudu asyik, kudu enjoy. Nak asike kudu cepet, ya cepet lah. Sing penting asik,” ungkap Gus Baha. Dengan kata lain, yang terpenting adalah kenyamanan dan keikhlasan saat melaksanakan ibadah.
Gus Baha juga memberikan contoh dari sahabat Nabi, Ibnu Abbas, yang pernah melakukan sholat dengan cepat. Ketika ditanya mengapa ia melakukannya, Ibnu Abbas menjelaskan bahwa ia ingin menghindari godaan setan yang siap menggoda saat sholat. Ini menunjukkan bahwa kecepatan dalam sholat tidak mengurangi kekhusyukan, selama kita tetap fokus.
“Setan sedang siap-siap mau goda saya, tapi sholatku sudah selesai,” kata Gus Baha menirukan Ibnu Abbas. Ini adalah pengingat bahwa kita harus tetap waspada dan fokus saat beribadah.
Sholat Cepat Ada Dalilnya
Gus Baha menjelaskan bahwa pandangan ini juga terdapat dalam beberapa mazhab yang memperbolehkan sholat dilakukan dengan cepat, asalkan tidak menghilangkan kekhusyukan. Meskipun mungkin terdengar rumit bagi sebagian orang, pendekatan ini memiliki dasar hukum yang kuat.
Ia menambahkan bahwa dalam mazhabnya, pendekatan ini juga diterapkan. “Mazhab ngono iku yo ono wong yo rodok ruwet. Maadzhab kulo rodo ruwet tapi duwe dalil,” jelasnya dengan gaya yang ringan namun penuh makna.
Yang terpenting, menurut Gus Baha, adalah menjaga hati tetap tertuju kepada Allah. Jadi, jika sholat dilakukan dengan cepat namun tetap khusyuk, itu tidak menjadi masalah. Yang penting adalah niat dan ketenangan hati saat melaksanakannya.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa sholat harus dinikmati, bukan dianggap sebagai beban. Jika sholat terasa berat, itu bisa jadi tanda bahwa ada yang kurang pas dalam hati kita. Sholat seharusnya memberikan ketenangan, bukan menambah beban pikiran.
Pahami Makna Sholat
Ia menekankan pentingnya memahami makna dari sholat. “Sholat bukan sekadar gerakan fisik, tapi juga tentang bagaimana hati kita terhubung dengan Allah. Jika dengan sholat cepat bisa lebih khusyuk, maka lakukanlah,” ujarnya.
Gus Baha menjelaskan bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam mencapai kekhusyukan. Ada yang merasa lebih nyaman dengan sholat yang panjang dan lambat, namun ada juga yang merasa lebih khusyuk saat melaksanakannya dengan cepat.
“Yang penting, kita merasa nyaman dan asik saat melaksanakan sholat,” tutup Gus Baha. Pandangan ini mengajarkan kita bahwa esensi sholat bukan pada durasinya, melainkan pada bagaimana sholat itu bisa menjadi sarana untuk merasakan kedekatan dengan Allah.