Pelajari bagaimana ayah Imam Nawawi berjuang menjaga anaknya dari pengaruh negatif dan barang haram.
Cilacap - Dalam dunia Islam, nama Imam Nawawi dikenal luas sebagai seorang ulama yang memiliki kedalaman ilmu agama yang luar biasa. Namun, di balik kesuksesannya, ada sosok ayah yang tak kalah hebat, yaitu ayah Imam Nawawi. Dalam sebuah cerita inspiratif, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan betapa besar dedikasi sang ayah dalam menjaga anaknya dari pengaruh negatif dan barang haram.
Ayah Imam Nawawi tidak hanya sekadar memberikan pendidikan, tetapi juga berusaha keras untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh Imam Nawawi adalah makanan yang halal. Ia rela mengantarkan makanan untuk anaknya, karena ia ingin memastikan bahwa Imam Nawawi terhindar dari makanan yang haram. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka.
UAH menyebutkan bahwa selama hidupnya, 99% makanan yang dikonsumsi Imam Nawawi diantarkan oleh ayahnya. Ini adalah bukti nyata dari komitmen sang ayah untuk menjaga kehalalan makanan anaknya. “Imam Nawawi itu selama hidupnya 99% itu makannya diantarkan oleh ayahnya,” ungkap UAH dalam tayangan YouTube.
Waktu dan Jenis Makanan Imam Nawawi
Menariknya, Imam Nawawi hanya makan satu kali dalam sehari, yaitu setelah waktu Isya. “Makannya cuma sekali kalau malam ba’da Isya,” jelas UAH. Makanan yang dipilihnya pun sangat sederhana, yaitu kue kering dengan zaitun. Ini menunjukkan betapa Imam Nawawi sangat selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsinya.
Setelah makan, Imam Nawawi tidak langsung minum. Ia baru akan minum sebelum waktu subuh. “Minumnya sebelum subuh, setiap hari, sampai meninggal,” tambah UAH. Kebiasaan ini menunjukkan disiplin dan ketekunan Imam Nawawi dalam menjaga pola hidup yang sehat dan halal.
Tujuan Sang Ayah dalam Menjaga Kehalalan Makanan
Kerelaan ayah Imam Nawawi untuk mengantarkan makanan bukan tanpa alasan. Ia ingin agar anaknya selalu terhubung dengan Allah SWT. “Saking bapaknya ingin jaga anaknya terhubung dengan Allah SWT, makanannya dijaga,” paparnya. Ini adalah contoh nyata bagaimana seorang ayah berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya demi masa depan yang lebih baik.
Imam Nawawi juga dikenal sangat berhati-hati dalam memilih makanan, terutama saat diundang dalam jamuan makan. Ia tidak akan makan kecuali jika sudah dipastikan kehalalannya. “Satu persennya kalau diundang, ada jamuan dipastikan halalnya,” jelas UAH. Ini menunjukkan komitmen Imam Nawawi untuk menjaga diri dari hal-hal yang haram.
Karya-karya Imam Nawawi yang Abadi
Berkat didikan dan perhatian dari ayahnya, karya-karya Imam Nawawi tetap abadi dan masih dipelajari di banyak pesantren dan lembaga pendidikan Islam di seluruh dunia. “Imam Nawawi itu, makanya sampai sekarang berkah, kitabnya masih kita jaga dan kita kaji, sampai sekarang,” ujar UAH. Karya-karya ini menjadi bukti nyata dari hubungan yang kuat antara Imam Nawawi dan Allah SWT.
Dalam dunia yang penuh dengan pengaruh negatif, kisah ayah Imam Nawawi menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Dengan menjaga kehalalan makanan dan memberikan pendidikan yang baik, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik dan berakhlak mulia.