Buya Yahya menjelaskan bahwa sedekah Subuh bukanlah kewajiban. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang sedekah dan cara beramal yang fleksibel.
Jakarta - Setiap harta yang Allah titipkan pada kita tidak seluruhnya untuk dinikmati sendiri. Ada sebagian dari harta tersebut merupakan hak orang lain yang harus disalurkan. Salah satu cara penyalurannya adalah dengan sedekah. Sedekah adalah ibadah yang dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak peduli seberapa besar atau kecil harta yang kita miliki.
Tak harus kaya, orang yang hidupnya pas-pasan pun dianjurkan untuk bersedekah. Malah, keutamaan orang yang ekonominya sulit tetapi tetap bersedekah lebih besar daripada orang yang bergelimang harta. Ini menunjukkan bahwa niat dan usaha kita dalam beramal jauh lebih penting daripada jumlah yang kita berikan.
Sedekah juga terbagi menjadi beberapa macam. Salah satu sedekah berdasarkan waktunya adalah sedekah Subuh. Sedekah ini dilakukan pada pagi hari setelah Subuh hingga menjelang matahari terbit. Di antara keutamaan sedekah Subuh adalah didoakan oleh para malaikat, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang populer.
“Tidak satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’” (HR Bukhari dan Muslim)
Kendati keutamaan sedekah Subuh sangat dahsyat, Buya Yahya, Pengasuh LPD Al Bahjah, menjelaskan bahwa sedekah tidak harus selalu dilakukan pada waktu Subuh. Ada alasan dan penjelasan yang perlu kita pahami mengenai hal ini.
Sedekah Dapat Dilakukan Kapan Saja
Buya Yahya menjelaskan bahwa pada dasarnya, sedekah dapat dilakukan kapan saja, tidak harus saat Subuh. Bahkan, jika ada yang membutuhkan saat itu juga, jauh lebih baik jika sedekahnya segera diberikan. Jadi, jangan tunggu sampai Subuh jika ada kesempatan untuk beramal sekarang juga.
Soal sedekah Subuh, Buya Yahya mengatakan bahwa memang terdapat hadis yang menyebutkan keutamaan sedekah di waktu Subuh sangat dahsyat. Namun, doa dari malaikat tidak terbatas hanya pada waktu pagi. “Artinya, biarpun siang doanya tetap dapat karena itu dari pagi. Setiap hari itu mendoakannya kapan? Ya sehari itu mendoakan malaikat itu, bukan di pagi saja,” jelas Buya Yahya.
Sedekah Tidak Harus Dilakukan di Pagi Hari
Buya Yahya tidak menyalahkan orang yang menyemarakkan gerakan sedekah Subuh. Hanya saja, ia menegaskan bahwa tidak ada dalil yang mengkhususkan sedekah Subuh. Sedekah yang didoakan malaikat bisa dilakukan kapan saja. “Sedekahnya tidak harus pagi, mungkin siang. Maka masalah kebaikannya dikembalikan kepada yang memerlukannya,” tutur Buya Yahya.
Ia juga mengingatkan agar kita tidak memaksakan sedekah pagi yang akhirnya diberikan kepada orang yang tidak terlalu membutuhkan. Sebaiknya, kita menunggu hingga siang jika ada orang yang lebih membutuhkan, seperti mereka yang sakit atau dalam kesulitan.
Kesalahpahaman Tentang Sedekah Subuh
Menurut Buya Yahya, ada sebagian masyarakat yang salah memahami sedekah Subuh, sehingga mereka selalu menunggu waktu Subuh untuk mengeluarkan sebagian hartanya. Padahal, di waktu yang lain ada orang yang sangat membutuhkan. “Ini kan kacau gara-gara salah paham. Habis maghrib dapet duit, kemudian ada orang yang membutuhkannya, tapi dia tak mau sedekah karena menunggu pagi,” ungkap Buya Yahya.
Ia menekankan pentingnya meluruskan kesalahpahaman ini agar tidak ada lagi yang menunggu pagi untuk bersedekah. Selama ada orang yang membutuhkan di waktu itu, maka sedekahlah di waktu tersebut tanpa harus menunggu Subuh.
“Ini kenapa perlu kita jelaskan di sini, takut ada orang salah memahami masalah sedekah pagi sehingga semuanya nunggu pagi. Padahal malam hari sudah ditunggu-tunggu sedekahnya,” tambah Buya Yahya.
Buya Yahya kembali menegaskan, meskipun ingin bersedekah Subuh adalah hal baik, tidak ada salahnya untuk bersedekah di waktu lain. Yang terpenting adalah niat kita untuk mengeluarkan kekikiran dari hati dan mendapatkan pahala dari Allah.