Gus Baha: Islam yang Unik, Mengingat Mati Sambil Tetap Semangat Hidup

Gus Baha mengajarkan pentingnya mengingat mati dalam Islam tanpa kehilangan semangat hidup. Temukan makna hidup yang lebih dalam di sini.

Jakarta - Dalam ajaran Islam, mengingat kematian adalah hal yang sangat penting. Namun, Gus Baha menekankan bahwa hal ini tidak berarti kita harus hidup dalam ketakutan atau pesimisme. Sebaliknya, mengingat mati seharusnya menjadi pendorong untuk menjalani hidup dengan lebih semangat dan penuh makna.

Mengingat kematian bukanlah sebuah ajakan untuk menyerah pada takdir, melainkan sebuah motivasi untuk memperbanyak amal baik sebagai bekal di akhirat. Gus Baha menjelaskan bahwa semangat hidup adalah bagian integral dari ajaran Islam. "Ingat mati itu jangan terus loyo, jangan nunggu takdir mati. Sebaliknya, disuruh semangat karena hidup ini adalah bekal untuk bertemu Allah SWT," ujarnya dengan penuh semangat.

Contoh nyata yang diberikan Gus Baha adalah tenaga medis. Meskipun mereka sering berhadapan dengan kematian, mereka tetap berjuang dan semangat dalam mengobati pasien. Begitu juga dengan pasien yang meskipun sadar akan penyakitnya, tetap berjuang dan berani untuk hidup. "Tenaga medis semangat mengobati, dan pasien juga semangat mensupport dirinya untuk punya keberanian hidup," jelasnya.

Hidup Sesuai Perannya

Gus Baha juga menekankan bahwa semangat hidup dapat dilihat dari bagaimana kita menjalani peran masing-masing dalam kehidupan. Orang tua menunggu anak-anak mereka tumbuh, kakek-nenek menunggu cucu-cucu mereka, dan seorang kiai menunggu santri serta umatnya. "Saya sebagai kiai nunggoni santri, nunggoni umat. Jadi, ingat mati itu justru dengan cara mencintai hidup," tuturnya.

Hidup adalah kesempatan untuk mengumpulkan bekal bagi pertemuan dengan Allah SWT. Setiap amal baik yang kita lakukan selama hidup akan menjadi bekal saat kita berhadapan dengan-Nya. "Hidup ini adalah bekal kita untuk sangu ketemu Allah SWT," kata Gus Baha.

Konsep Bekal dalam Hidup

Gus Baha menjelaskan bahwa bekal tidak selalu berasal dari hal-hal besar. Tindakan kecil seperti berbuat baik kepada makhluk Allah, bahkan kepada binatang sekalipun, bisa menjadi bekal yang berharga. "Bekal itu bisa datang dari hal-hal yang sepele, seperti berbuat baik kepada makhluk Allah," tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa orang yang terlalu fokus pada kematian tanpa semangat hidup sebenarnya telah kehilangan esensi dari ajaran Islam. "Islam menyuruh kita ingat mati, tapi juga menyuruh kita untuk hidup dengan penuh semangat," tambahnya.

Semangat hidup ini harus dimanfaatkan untuk berbuat baik dan memperbaiki diri setiap hari. Gus Baha mengajak umat Islam untuk tidak sia-siakan hidup hanya untuk menunggu mati, tetapi gunakan untuk berbuat kebaikan. "Jangan sia-siakan hidup hanya untuk menunggu mati, tapi gunakan untuk berbuat kebaikan," pesannya.

Di akhir ceramahnya, Gus Baha mengajak umat Islam untuk tidak takut menghadapi kematian, tetapi tetap berusaha menjalani hidup dengan penuh optimisme. "Kematian itu pasti, tapi tugas kita adalah mempersiapkan diri dengan amal yang baik selama hidup," jelasnya.

Pesan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara ingat mati dan semangat hidup. Gus Baha menutup ceramahnya dengan mengajak umat Islam untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap langkah hidup. "Ingat mati, tapi jangan lupa semangat hidup. Karena hidup ini adalah kesempatan untuk meraih ridha-Nya," tutup Gus Baha.


You Might Also Like