Sebuah cerita lucu tentang sahabat Gus Baha yang tidak ikhlas saat membaca syahadat di Arab Saudi.
Cilacap - Dalam dunia keagamaan, sering kali kita menemukan kisah-kisah yang menggelitik dan menghibur. Salah satunya adalah cerita tentang sahabat Gus Baha, seorang ulama terkenal yang dikenal dengan humor dan kebijaksanaannya. Kali ini, kita akan membahas kisah unik tentang sahabatnya yang menunjukkan ketidakikhlasan saat membaca syahadat.
Gus Baha, yang terkenal dengan pengetahuannya yang mendalam tentang Al-Qur'an, menceritakan pengalamannya dengan sahabatnya yang tidak bisa mengucapkan syahadat dengan tulus. Dalam sebuah tayangan di YouTube Pecinta Majelis Zikir & Majelis Ilmu, Gus Baha mengungkapkan, “Saya punya teman, baca syahadat itu tidak ikhlas, ini saya cerita sama Pak Quraish.”
Situasi ini menjadi semakin lucu ketika sahabatnya tersebut berada di kantor imigrasi Arab Saudi. Saat itu, ia kedapatan membawa barang yang dianggap jimat oleh polisi syariah. Gus Baha menjelaskan, “Satu-satunya ketika membaca syahadat tidak ikhlas ketika di imigrasi Arab Saudi.”
Awal Mula Ketidakikhlasan
Peristiwa ini bermula ketika sahabat Gus Baha, yang berasal dari Madura, membawa jahe dan jarit ibunya ke Arab Saudi. Barang-barang tersebut dianggap sebagai jimat, dan polisi syariah pun menilai bahwa itu adalah bentuk syirik. “Setelah dicek di Imigrasi itu dianggap kaya jimat, jadi syirik,” tambah Gus Baha.
Ketika ditanya tentang keislamannya, sahabat Gus Baha harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari polisi syariah. “Lalu ditanya sama polisi syariat, ‘atasyhadu billah?’ ‘na’am,’ ‘muslim,’ ‘mukmin,’” jelasnya. Namun, polisi syariah masih merasa curiga karena sahabat Gus Baha masih percaya pada jimat tersebut.
Permintaan Syahadat yang Lucu
Setelah beberapa pertanyaan, polisi syariah menegaskan bahwa sahabat Gus Baha tidak boleh masuk ke Arab Saudi sebelum mengucapkan syahadat lagi. “La yadhuluha illa muslim (tidak boleh masuk kecuali orang Islam),” kata polisi tersebut. Momen ini membuat semua orang, termasuk Gus Baha, tidak bisa menahan tawa.
Dengan terpaksa, sahabat Gus Baha akhirnya mengucapkan dua kalimah syahadat. Namun, Gus Baha menambahkan, “Itu dia tidak ikhlas Pak, baru itu dia tidak ikhlas baca syahadat.” Momen ini menjadi salah satu kenangan lucu yang tak terlupakan bagi mereka.
Pentingnya Niat dalam Beribadah
Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya niat dalam setiap ibadah yang kita lakukan. Meskipun sahabat Gus Baha terpaksa mengucapkan syahadat, niat yang tulus sangatlah penting. Dalam beribadah, niat yang ikhlas akan membuat setiap amalan menjadi lebih bermakna.
Dengan segala keunikan dan humor yang ada, kisah ini menjadi salah satu contoh bagaimana interaksi antara Gus Baha dan sahabatnya bisa menghibur sekaligus memberikan pelajaran berharga. Mari kita ambil hikmah dari cerita ini dan selalu berusaha untuk memiliki niat yang baik dalam setiap tindakan kita.