Amalan Guru Sekumpul di Internet: Bolehkah Diamalkan?

Membahas keabsahan amalan Guru Sekumpul yang beredar di internet dan pandangan murid Habib Umar bin Hafidz.

, Jakarta - KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, lebih dikenal sebagai Abah Guru Sekumpul, adalah sosok ulama besar yang sangat dihormati di Borneo. Meskipun ia tidak mencari popularitas, pengaruhnya tetap meluas hingga ke seluruh Nusantara. Dalam artikel ini, kita akan membahas amalan-amalan yang dikaitkan dengan Guru Sekumpul yang beredar di internet dan apakah amalan tersebut boleh diamalkan.

Guru Sekumpul dikenal dengan sifat khumulnya, di mana ia lebih memilih untuk tidak menjadi sorotan publik. Hal ini diakui oleh guru mursyidnya, Syekh Muhammad Syarwani Abdan, yang menyatakan bahwa masyarakatlah yang mempopulerkan sosok Zaini. Ini menunjukkan betapa rendah hatinya beliau semasa hidup.

Setelah wafat pada 10 Agustus 2005, murid-muridnya dan keluarga selalu memperingati haulnya setiap tahun. Ini adalah bentuk penghormatan dan pengingat akan jasa-jasa besar yang telah beliau berikan kepada umat. Meskipun beliau telah tiada, rekaman ceramah dan amalan yang pernah beliau ijazahkan masih dapat ditemukan di internet.

Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah amalan-amalan yang beredar di internet ini boleh diamalkan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor, salah satu murid Habib Umar bin Hafidz, memberikan penjelasan yang sangat berharga. Ia menekankan pentingnya mengetahui siapa yang memberikan amalan tersebut dan apakah kita mampu untuk melaksanakannya.

Boleh Diamalkan Jika Memenuhi Kriteria

Habib Hasan menjelaskan bahwa sebelum mengamalkan suatu amalan, kita harus memperhatikan dua hal utama. Pertama, siapa yang memberikan amalan tersebut. Apakah orang tersebut memiliki ilmu dan ketakwaan? Kedua, kita harus menilai kemampuan kita untuk melaksanakan amalan tersebut. Kadang-kadang, amalan yang baik mungkin belum waktunya untuk kita amalkan.

“Jika kedua hal tersebut aman, dan yang memberikan amalan adalah orang saleh seperti Guru Sekumpul, maka amalan tersebut boleh diamalkan,” kata Habib Hasan. Ini memberikan kita keyakinan bahwa jika kita percaya kepada Guru Sekumpul dan mampu mengamalkan ajarannya, maka kita bisa melakukannya.

Salah satu amalan yang sering dibahas adalah kiat untuk mendapatkan rezeki yang tak terduga. Amalan ini biasanya dilakukan setiap hari Jumat. Jika Anda tertarik untuk melakukannya, Anda bisa mencari informasi lebih lanjut tentang cara pelaksanaannya.

Pentingnya Memeriksa Sumber Amalan

Selain pendapat Habib Hasan, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya juga memberikan pandangan terkait amalan dari internet. Ia menekankan pentingnya memeriksa sumber dari amalan yang kita terima. Jangan asal mengamalkan tanpa mengetahui dari mana asalnya.

“Kalau ada orang yang membagikan amalan, kita harus tahu dari mana sumbernya. Jika tidak jelas, sebaiknya kita waspada,” ungkap Buya Yahya. Ini menunjukkan bahwa kehati-hatian dalam mengamalkan ajaran sangatlah penting agar kita tidak terjerumus dalam praktik yang salah.

Buya Yahya juga menegaskan bahwa hanya orang yang berilmu yang dapat menilai keabsahan suatu amalan. Oleh karena itu, penting untuk selalu merujuk kepada sumber yang terpercaya dan dikenal baik dalam masyarakat.

Kesimpulannya, amalan Guru Sekumpul yang beredar di internet boleh diamalkan, asalkan kita memperhatikan sumber dan latar belakangnya. Lebih baik lagi jika kita bisa mendapatkan rekaman langsung dari Guru Sekumpul, bukan hanya versi yang sudah diedit atau diubah. Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa kita mengamalkan ajaran yang benar dan sesuai dengan syariat.


You Might Also Like