Kebun Wanoja Coffee menghasilkan kopi spesialti berkualitas tinggi dengan proses yang teliti dan unik.
Pengantar: Proses Panjang dari Biji ke Cangkir
Perjalanan dari biji kopi hingga menjadi secangkir kopi yang nikmat adalah proses yang panjang dan penuh perhatian. Di Kebun Wanoja Coffee, yang terletak di Kamojang, Garut, Jawa Barat, pemiliknya, Satrea Amambi, berkomitmen untuk menghasilkan kopi spesialti berkualitas tinggi.
Varietas Unggulan di Wanoja Coffee
Di ketinggian 1.500 mdpl, Wanoja Coffee menanam beberapa varietas kopi arabika seperti Sigarutang, Lini S, Kartika, Andung Sari, dan Yellow Caturra. Setiap varietas memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi rasa kopi. Proses pematangan ceri kopi memakan waktu sekitar delapan bulan, dan Satrea menjelaskan pentingnya memilih waktu panen yang tepat untuk mendapatkan rasa terbaik.
Proses Panen yang Teliti
Setiap pohon kopi dapat menghasilkan sekitar empat hingga lima kilogram ceri berkualitas. Namun, untuk mendapatkan satu kilogram biji kopi mentah, dibutuhkan dua pohon. Masa panen di Jawa Barat biasanya berlangsung dari bulan April hingga Juli, tetapi cuaca dapat mempengaruhi waktu panen.
Sortir dan Proses Penjemuran
Setelah panen, ceri kopi akan disortir untuk memilih yang terbaik. Proses penjemuran dilakukan dengan tiga metode utama: wash, honey, dan natural. Setiap metode memberikan karakteristik rasa yang berbeda, dan Satrea menjelaskan bahwa proses wash membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 8 hari, sedangkan natural bisa memakan waktu hingga 28 hari.
Pengeringan dan Sortir Akhir
Setelah dijemur, biji kopi akan dikupas dan disortir kembali. Wanoja Coffee memberdayakan ibu-ibu setempat untuk membantu proses ini, memastikan bahwa setiap biji kopi yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tinggi.
Produksi dan Distribusi
Tahun ini, Wanoja Coffee berhasil memproduksi 80 ton biji kopi mentah yang didistribusikan ke pasar lokal dan diekspor ke Belanda dan Arab Saudi. Satrea menjelaskan bahwa metode natural adalah yang paling mahal karena waktu penjemurannya yang panjang, sementara metode wash lebih cepat dan ekonomis.
Harga dan Pasar
Harga biji kopi di Wanoja Coffee bervariasi, dengan produk green beans dijual antara 115-125 ribu rupiah per kilogram, sedangkan specialty coffee dihargai sekitar 248 ribu rupiah per kilogram. Dengan kualitas yang ditawarkan, Wanoja Coffee telah menjadi langganan para penyangrai lokal di Jawa Barat dan Jakarta.
Perbaikan dan Inovasi
Satrea terus berinovasi dengan memperbaiki lahan tanam dan mengganti varietas yang kurang cocok dengan iklim setempat. Ia berencana untuk mengganti varietas Sigarutang yang mengalami kerusakan dengan varietas yang lebih unggul dan tahan terhadap hama.
Kesimpulan: Komitmen Terhadap Kualitas
Kebun Wanoja Coffee adalah contoh nyata dari dedikasi terhadap kualitas dan inovasi dalam produksi kopi. Dengan proses yang teliti dan perhatian terhadap detail, mereka berkomitmen untuk menyajikan kopi spesialti yang tidak hanya enak, tetapi juga memiliki cita rasa yang unik.