Gus Baha menguraikan keistimewaan pengetahuan Nabi Muhammad SAW yang murni dan orisinal.
Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, memberikan penjelasan mendalam mengenai orisinalitas pengetahuan yang dimiliki Nabi Muhammad SAW. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya memahami sumber-sumber pengetahuan yang diperoleh Nabi, serta relevansinya hingga saat ini.
Gus Baha menjelaskan bahwa pengetahuan yang diterima Nabi Muhammad berasal langsung dari wahyu Allah SWT, tanpa pengaruh dari sumber lain. Hal ini menjadi salah satu keistimewaan dan kekhususan Nabi sebagai utusan Allah. Sebelum menerima wahyu, Nabi Muhammad tidak mengetahui apa itu iman dan kitab.
Setelah menerima wahyu dari Allah, Nabi diberikan pengetahuan langsung tanpa adanya pengaruh dari pengetahuan lain. Gus Baha mengungkapkan, "Muhammad, sebelum kamu dapat wahyu, kamu itu nggak tahu iman itu apa, kitab itu apa. Terus Nabi diberitahu." Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya wahyu dalam membentuk pengetahuan Nabi.
Salah satu keberkahan Nabi adalah statusnya sebagai ummi, yaitu seseorang yang tidak bisa membaca dan menulis. Gus Baha menekankan bahwa ketidakmampuan Nabi membaca menjadi alasan mengapa pengetahuannya murni dan orisinal. Nabi tidak terpengaruh oleh bacaan atau ilmu dari orang lain, sehingga yang diterimanya adalah wahyu murni dari Allah.
"Barokahnya Nabi tidak pernah membaca, barokahnya tidak pernah mendengar ilmu-ilmu yang lain. Nabi itu orisinil," kata Gus Baha. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki Nabi adalah hasil dari wahyu yang langsung dari Allah, bukan hasil dari pengaruh luar.
Istimewanya Ilmu Nabi Muhammad SAW
Gus Baha menjelaskan bahwa status ummi pada diri Nabi Muhammad bukanlah sebuah kekurangan, melainkan keistimewaan yang menunjukkan bahwa segala ilmu yang dimiliki Nabi datang langsung dari Allah. Dengan demikian, orisinalitas ini merupakan keutamaan yang hanya dimiliki oleh Nabi Muhammad.
Keistimewaan ini memastikan bahwa apa yang disampaikan oleh Nabi benar-benar murni wahyu dan bukan hasil pengetahuan duniawi yang didapatkan melalui bacaan atau pendidikan formal. Konsep orisinalitas ini sangat penting dalam memahami kenabian Muhammad.
Nabi Muhammad menerima wahyu tanpa ada campuran dari pengetahuan manusia lainnya, sehingga apa yang diajarkan kepada umatnya adalah ajaran murni dari Allah. Gus Baha menegaskan bahwa orisinalitas pengetahuan Nabi ini juga menjadi dasar dari kepercayaan umat Islam bahwa Al-Quran adalah firman Allah yang tidak bisa diragukan kemurniannya.
Begini Sejarahnya
Dalam sejarah, Gus Baha menyinggung bahwa Nabi tidak pernah terlibat dalam diskusi filsafat atau pengetahuan lain yang berkembang di zamannya. Nabi hanya menerima ilmu dari wahyu, yang menjadikannya sosok yang unik dan berbeda dari tokoh-tokoh besar lainnya.
"Nabi Muhammad adalah sosok yang benar-benar orisinil. Ia tidak pernah terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain yang berkembang di sekitarnya. Hanya wahyu yang mengisi pengetahuannya," jelas Gus Baha. Ini menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan umat Islam terhadap ajaran Nabi.
Dalam penutupan ceramahnya, Gus Baha mengajak para jamaah untuk merenungkan keistimewaan Nabi Muhammad sebagai seorang yang ummi, yang tidak pernah belajar dari sumber lain namun menerima wahyu yang sangat mendalam dan luar biasa. Dengan demikian, Gus Baha menekankan bahwa keistimewaan orisinalitas pengetahuan Nabi Muhammad menjadi bukti kuat kenabian dan kebenaran ajaran yang disampaikannya kepada umat Islam di seluruh dunia.