Apa yang Mendorong Mira Murati Mengundurkan Diri dari ChatGPT?

Mira Murati, CTO ChatGPT, mengundurkan diri, menambah daftar perubahan di perusahaan AI ini. Apa yang terjadi selanjutnya?

Jakarta - Perusahaan ChatGPT baru saja mengalami perubahan besar dengan pengunduran diri Mira Murati sebagai Chief Technology Officer (CTO). Keputusan ini menambah daftar panjang perubahan yang terjadi di perusahaan pengembang teknologi AI ini. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai situasi ini.

Mira Murati, yang dikenal sebagai sosok kunci dalam pengembangan teknologi AI, mengungkapkan keinginannya untuk menciptakan waktu dan ruang bagi dirinya sendiri. Dalam unggahan di X pada Kamis dinihari WIB, 26 September 2024, ia menekankan pentingnya memastikan transisi yang mulus dan menjaga momentum yang telah dibangun selama ini.

Pengunduran diri Mira bukanlah yang pertama. Sebelumnya, dua pimpinan lainnya di OpenAI juga telah meninggalkan perusahaan. Mereka adalah Bob McGrew, Chief Research Officer, dan Barret Zoph, VP dari Post Training. Hal ini menunjukkan adanya dinamika yang cukup signifikan di dalam perusahaan.

CEO Sam Altman menyatakan bahwa ketiga pengunduran diri tersebut terjadi dengan alasan masing-masing dan tidak saling terkait. Dalam pengumuman yang disampaikan kepada karyawan dan diunggah di media sosial X, Altman menekankan bahwa keputusan ini diambil secara baik-baik.

Penting untuk dicatat bahwa mundurnya Mira terjadi hampir setahun setelah kudeta di dewan direksi yang mengguncang startup AI ini. Kudeta tersebut sempat membuat Altman tersingkir, dan Mira sempat menjabat sebagai nakhoda pengganti meski hanya dalam waktu singkat. Selama 6,5 tahun berkarir di OpenAI, ia bertanggung jawab atas peluncuran ChatGPT dan DALL-E, teknologi teks-ke-gambar yang inovatif.

Dalam pengumuman tersebut, Altman juga menekankan bahwa perubahan kepemimpinan adalah hal yang alami, terutama bagi perusahaan yang tumbuh dengan cepat seperti OpenAI. Namun, ia juga mengakui bahwa perubahan mendadak ini tidak bisa dianggap biasa. “Kita memang bukan perusahaan yang biasa, dan alasan yang diberikan Mira kepada saya masuk akal,” tambahnya.

Menariknya, keputusan Mira untuk meninggalkan OpenAI terjadi menjelang konferensi tahunan DevDay yang akan digelar di San Francisco. Tahun lalu, kudeta di dewan direksi terjadi setelah DevDay pertama selesai. Ini menambah ketegangan dan ketidakpastian di dalam perusahaan.

OpenAI sendiri telah berhasil menghimpun pendanaan miliaran dolar tahun ini, dan Altman dikabarkan menerima 7 persen bagian saham seiring dengan restrukturisasi perusahaan dari nonprofit menjadi bisnis yang berorientasi keuntungan. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan kepemimpinan, perusahaan tetap berusaha untuk terus berinovasi dan berkembang.

Dengan pengunduran diri Mira Murati, tantangan baru kini dihadapi oleh OpenAI dalam mencari pengganti yang tepat. Perusahaan harus memastikan bahwa inovasi dan pengembangan produk tetap berjalan, agar tetap relevan di industri teknologi yang sangat kompetitif ini.


You Might Also Like