Gus Iqdam Terpesona oleh Keberanian Menutup Lokalisasi Dolly Secara Dramatis

Gus Iqdam mengapresiasi keberanian Tri Rismaharini dalam menutup lokalisasi Dolly, menciptakan perubahan positif di Surabaya.

Surabaya - Dalam sebuah acara Majelis Ta'lim Sabilu Taubah di Desa Karanggayam, Srengat, Blitar, pada Senin (23/9/2024) malam, Gus Iqdam, pengasuh Ponpes Mambaul Hikam 2, mengungkapkan kekagumannya terhadap keberanian Tri Rismaharini dalam menutup lokalisasi Dolly di Surabaya. Tindakan ini bukan hanya sekadar penutupan, tetapi juga sebuah langkah berani untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat.

Gus Iqdam menyatakan, "Luar biasa keberanian Bu Risma. Dolly dulu adalah lokalisasi terbesar di Asia, seperti akuarium besar. Alhamdulillah, setelah ditutup Bu Risma, semuanya berubah." Pernyataan ini disambut dengan tawa riuh oleh ribuan jamaah yang hadir, menunjukkan betapa pentingnya momen tersebut bagi masyarakat.

Setelah penutupan, Gus Iqdam mengapresiasi perubahan positif yang terjadi di kawasan Dolly. "Kini, banyak warga yang terlibat dalam kegiatan usaha, seperti menjahit dan usaha lainnya," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa penutupan lokalisasi tidak hanya mengubah wajah fisik kawasan, tetapi juga memberikan peluang baru bagi masyarakat untuk berusaha dan berkarya.

"Kalau dulu, keterampilannya menjahit sesuatu yang tidak perlu dijahit," tambahnya, kembali memancing gelak tawa dari jamaah. Ini adalah gambaran bagaimana penutupan lokalisasi Dolly telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap keterampilan dan usaha mereka.

Penutupan Gang Dolly dilakukan Risma dengan tujuan mulia, yaitu melindungi generasi muda dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warga Surabaya. Gus Iqdam memuji Risma sebagai pemimpin yang tegas dan disiplin, yang berani mengambil keputusan sulit demi kebaikan bersama. Ia juga mendoakan kesuksesan Risma yang kini mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur.

Cerita Risma saat Penutupan Gang Dolly

Dalam kesempatan tersebut, Risma membagikan kisah penutupan Dolly yang penuh tantangan. Ia mengingat momen tegang saat terjadi bentrokan antara kelompok pro dan kontra penutupan. "Saya hadir di sana, meskipun banyak yang tidak tahu," ujarnya, menunjukkan komitmennya untuk menghadapi tantangan demi kebaikan masyarakat.

Meski kini mencalonkan diri sebagai gubernur, Risma menegaskan bahwa pencalonannya bukan atas kehendaknya sendiri. Ia berharap doa dari masyarakat agar diberi kekuatan dalam menjalani amanah tersebut. "Saya percaya Tuhan Maha Tahu, mohon doanya agar saya kuat," ucap Risma dengan mata berkaca-kaca, mencerminkan ketulusan dan harapannya untuk melayani masyarakat dengan lebih baik.

Majelis tersebut juga dihadiri oleh calon wakil gubernur Jawa Timur KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan calon wali kota Surabaya, Eri Cahyadi. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan terhadap perubahan positif yang sedang berlangsung di Surabaya.

Sebelum acara dimulai, Gus Iqdam sempat mengajak Risma berkeliling untuk melihat antusiasme puluhan ribu jamaah yang hadir. Risma pun terkesan dengan semangat masyarakat, serta mengapresiasi kehadiran pelaku UMKM yang memanfaatkan kesempatan untuk berusaha di sekitar lokasi. Ini adalah bukti nyata bahwa penutupan lokalisasi Dolly tidak hanya mengubah lingkungan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat.


You Might Also Like