Pelajari empat tipe cinta dalam Islam menurut Ibnu Qayyim dan bagaimana masing-masing tipe mempengaruhi hubungan kita.
, Jakarta - Dalam ajaran Islam, cinta memiliki makna yang dalam dan beragam. Kata cinta dalam bahasa Arab dikenal sebagai 'hubb' dan sering diistilahkan dengan 'mahabbah'. Dalam Al-Qur’an, cinta memiliki berbagai makna, seperti itsar (mendahulukan), al-Mawaddah (cinta itu sendiri), dan an-Naf’u (bermanfaat). Cinta dapat diungkapkan melalui kata-kata maupun perbuatan.
Menurut para ulama, cinta adalah esensi kehidupan. Ibnu Qayyim menggambarkan cinta sebagai cahaya yang menerangi jalan hidup kita. Tanpa cinta, seseorang seolah hidup dalam kegelapan, seperti berada di tengah lautan yang gelap gulita. Cinta juga merupakan ruh iman dan amal; tanpa cinta, seseorang seperti jasad tanpa ruh.
Dalam konteks ini, Ibnu Qayyim menjelaskan empat jenis cinta dalam Islam yang perlu kita pahami. Mari kita bahas satu per satu.
1. Mahabbatullah (Cinta kepada Allah)
Cinta kepada Allah adalah cinta yang paling utama dan menjadi kewajiban setiap Muslim. Cinta ini merupakan dasar dari semua bentuk cinta yang dibenarkan dalam Islam. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 165, Allah berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
Artinya: 'Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, mereka sangat mencintai Allah.'
Tanda cinta kepada Allah dapat dilihat dari perbuatan kita, seperti mendahulukan apa yang Allah cintai dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
2. Mahabbah Maa Yuhibbullah (Mencintai Apa yang Dicintai Allah)
Jenis cinta ini sangat penting karena dapat membawa seseorang kepada keimanan dan menjauhkan dari kekufuran. Allah menyatakan cinta-Nya kepada hamba-Nya dalam berbagai ayat, seperti:
'Dan berbuat baiklah kalian, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.' (QS. Al-Baqarah: 165)
Orang yang mencintai apa yang dicintai Allah akan merasakan kebahagiaan dan harapan akan kebaikan. Cinta ini juga terlihat dari sikap kita terhadap sahabat Nabi dan orang-orang yang taat kepada Allah.
3. Al-Hubb Fillah wa Lillah (Cinta untuk dan karena Allah)
Cinta ini ditunjukkan dengan tindakan mencintai seseorang hanya karena Allah. Rasulullah SAW bersabda:
'Tiga perkara jika itu ada pada seseorang, ia akan merasakan manisnya iman...'
Orang yang mencintai karena Allah tidak akan mencintai hal-hal yang bertentangan dengan syariat. Mereka akan mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.
4. Al-Mahabbah Ma’allah (Cinta selain Allah Bersama Allah)
Jenis cinta ini dianggap sebagai bentuk kesyirikan. Cinta yang mengutamakan selain Allah dapat mengakibatkan seseorang menjadikan sesuatu sebagai tandingan Allah. Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa cinta ini merupakan cinta kaum musyrikin.
Kesimpulannya, cinta yang benar adalah cinta yang sesuai dengan sunnah Rasulullah. Jika tidak, cinta tersebut bisa menjadi kesyirikan. Memahami empat jenis cinta ini sangat penting untuk memperkuat iman dan meningkatkan kualitas hubungan kita dengan sesama.