Rasulullah SAW menangis mendengar lantunan Surah Al-Ghasiyah, mengingatkan kita akan pentingnya membaca Al-Qur'an dengan penuh penghayatan.
Dalam sebuah momen yang sangat mengharukan, Rasulullah SAW terlihat menangis ketika mendengar salah satu sahabatnya membaca Surah Al-Ghasiyah. Peristiwa ini menunjukkan betapa dalamnya emosi dan penghayatan beliau terhadap ayat-ayat suci Al-Qur'an. Bacaan yang menyentuh hati ini menggugah rasa spiritual yang mendalam dalam diri beliau.
Suasana subuh di era Rasulullah SAW sangat berbeda dengan saat ini. Di masa itu, jika kita melewati rumah-rumah para sahabat, kita akan mendengar suara gemuruh seperti lebah, yang merupakan bacaan doa, tangisan, dan tartil Al-Qur'an. Namun, kini suasana tersebut telah berganti dengan suara musik dan nyanyian. Hal ini menjadi pengingat bagi kita untuk kembali kepada esensi ibadah yang sebenarnya.
Dalam riwayat yang diceritakan oleh Syekh Aidh Al Qarni, Rasulullah SAW mendengar seorang wanita tua membaca Surah Al-Ghasiyah dengan penuh tangisan. Wanita itu terus mengulang bacaan ayat yang berbunyi, هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِۗ (Hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah(ti)). Mendengar bacaan tersebut, Rasulullah SAW hanya bisa menangis dan bersandar pada pintu rumahnya, merasakan kedahsyatan hari kiamat yang digambarkan dalam ayat tersebut.
Melalui kisah ini, kita diingatkan untuk tidak hanya membaca Al-Qur'an, tetapi juga memahami dan meresapi maknanya. Ini adalah panggilan bagi kita semua, terutama generasi muda, untuk terus beribadah dan memohon pengampunan dari Allah SWT, agar kita tidak terlena dengan kesenangan duniawi.