Temukan cara menghadapi ujian hidup dengan saran dari Ustadz Hanan Attaki. Istighfar sebagai kunci mengurangi beban masalah.
Jakarta - Dalam perjalanan hidup, kita sering kali merasa seolah beban masalah bertumpuk tanpa henti. Setiap hari, ujian hidup datang bertubi-tubi, seakan tidak memberi ruang untuk bernapas. Perasaan ini bisa membuat kita tertekan dan putus asa, seolah semua jalan keluar tertutup rapat. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap ujian memiliki makna dan hikmah yang harus kita gali.
Ustadz Hanan Attaki memberikan panduan berharga tentang bagaimana cara menghadapi ujian hidup. Menurut beliau, kunci untuk mengurangi ujian hidup terletak pada istighfar. "Kalau kita punya masalah, coba bangun niat dalam hati untuk membersihkan dosa-dosa," ujarnya dalam sebuah video di kanal YouTube @ChargeIman.
Istighfar, atau memohon ampun kepada Allah, adalah salah satu cara terbaik untuk membersihkan diri dari dosa. Ustadz Hanan menekankan pentingnya berdoa, "Ya Allah, bantu saya, tolong saya." Dengan istighfar, kita meminta ampun atas dosa-dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan. Menurutnya, istighfar yang kuat dapat mencegah datangnya ujian dari Allah. "Kadang-kadang saya merasa, kalau ada dosa atau kesalahan yang saya lakukan, dan kalau istighfarnya nggak kuat, sebentar lagi akan diuji sama Allah," jelasnya.
Ujian yang diberikan Allah bisa datang dalam berbagai bentuk, namun Ustadz Hanan bersyukur bahwa ujian tersebut masih dapat ditahan dan dijalani. "Alhamdulillah, ujiannya masih bisa ketahan, tapi pasti diuji sama Allah kalau istighfarnya nggak kuat," tambahnya. Setiap kali kita merasa diuji, itu adalah tanda bahwa Allah sedang menghapus dosa-dosa kita. "Kalau tiba-tiba diuji, saya langsung sadar, 'Oh benar, berarti yang tadi ini lagi dihapus sama Allah.' Maka, perkencang lagi istighfarnya," tegasnya.
Ustadz Hanan juga mengingatkan bahwa semakin konsisten seseorang dalam beristighfar, semakin berkurang pula ujian yang akan mereka hadapi. "Makin konsisten istighfar, makin berkurang ujian yang datang. Kalau istighfarnya sudah mantap, selesai, Allah akan mencabut ujian tersebut," ungkapnya. Setelah ujian dicabut, Allah akan menggantinya dengan kebaikan. "Ujian kita diganti dengan kebaikan setelah kita memperkuat istighfar," ujarnya.
Melalui istighfar, kita menjaga hubungan dengan Allah. Ustadz Hanan mengajak umat Islam untuk selalu menjaga hubungan ini, karena dengan demikian, Allah akan senantiasa memberikan kemudahan dan mengurangi ujian dalam hidup. "Jaga hubungan kita dengan Allah melalui istighfar. Insya Allah, ujian akan berkurang dan diganti dengan kebaikan," ajaknya.
Di akhir penjelasannya, Ustadz Hanan menegaskan bahwa istighfar bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga bentuk nyata dari upaya seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampun atas segala dosa. "Istighfar bukan hanya ritual, tapi bukti nyata usaha kita untuk mendekat kepada Allah dan memohon ampun," tutupnya. Penjelasan Ustadz Hanan Attaki ini memberikan panduan praktis bagi umat Islam yang ingin mengurangi ujian dalam hidupnya dengan cara memperbanyak istighfar, serta mengingatkan pentingnya introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah.