Kisah Munkar dan Nakir Bertanya kepada Rabiah al-Adawiyah

Kisah unik tentang Rabiah al-Adawiyah dan interaksinya dengan Malaikat Munkar dan Nakir, diceritakan oleh Gus Baha.

Cilacap - Dalam tradisi Islam, kita mengenal sosok Rabiah al-Adawiyah, seorang sufi perempuan yang sangat dihormati. Dalam sebuah cerita menarik yang dibagikan oleh Kiai Gus Baha, kita diajak menyelami pengalaman Rabiah saat berhadapan dengan Malaikat Munkar dan Nakir setelah kematian.

Gus Baha menceritakan bahwa ketika kedua malaikat ini bertanya kepada Rabiah, ia justru menangis. Hal ini mengejutkan Munkar dan Nakir, yang mungkin tidak menyangka akan mendapatkan reaksi seperti itu. “Menangisnya Rabiah bukan karena takut,” jelas Gus Baha, “tetapi karena pertanyaan yang diajukan sangat jelas jawabannya.”

Rabiah al-Adawiyah merasa sedih ketika kedua malaikat itu menanyakan, “Siapa Tuhanmu?” Ia merasa bahwa pertanyaan tersebut seharusnya tidak perlu diajukan. “Gusti hamba-Mu itu kok tidak diajarkan. Masa iya Engkau Dzat yang Paling Jelas kok ditanyakan?” ungkapnya dengan penuh rasa sayang kepada Allah.

Melalui kisah ini, kita bisa melihat betapa dalamnya cinta dan pengabdian Rabiah kepada Tuhan. Ia bahkan meminta kepada Allah untuk mengajari Munkar dan Nakir, karena menurutnya, pertanyaan yang begitu jelas seharusnya tidak perlu ditanyakan. “Hal yang sudah jelas kok ditanyakan. Bikin mati kutu malaikat, begitulah wali,” tambah Gus Baha, menggambarkan betapa uniknya situasi tersebut.

Rabiah al-Adawiyah, yang diperkirakan lahir antara tahun 713-717 M di Basrah, dikenal sebagai ibu dari para sufi besar. Ia memiliki pandangan spiritual yang mendalam dan terus hidup di kalangan sufi hingga saat ini. Menariknya, Rabiah sering kali menangis dan merasa sedih saat mengingat kekurangan dirinya di hadapan Allah. Ia beristighfar bukan hanya untuk dosa, tetapi juga untuk ibadah yang dianggapnya tidak sempurna.

Rabiah wafat sekitar tahun 801 M pada usia 83 tahun. Ia sangat memperhatikan kejelasan sumber harta untuk kafan jenazahnya, menunjukkan betapa tulusnya niatnya dalam setiap aspek kehidupannya. Kisah Rabiah al-Adawiyah dan interaksinya dengan Munkar dan Nakir ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman yang tulus dan pengabdian kepada Allah.


You Might Also Like