Ustadz Hanan Attaki menjelaskan pentingnya pengulangan dalam menghafal Al-Qur'an, mengutamakan kualitas hafalan daripada kecepatan.
Jakarta - Ustadz Hanan Attaki, seorang pendakwah muda yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang santai dan mudah dipahami, menegaskan pentingnya metode dalam menghafal Al-Qur'an. Dalam ceramahnya, yang diambil dari kanal YouTube @syiarkudus, beliau menekankan bahwa kunci utama dalam menghafal Al-Qur'an bukanlah seberapa cepat seseorang menambah hafalan, melainkan seberapa kuat hafalan tersebut diulang dan dikuatkan.
Ustadz Hanan mengingatkan bahwa seringkali keinginan untuk cepat menambah hafalan justru dapat menghilangkan keikhlasan. "Jadi jangan tergoda untuk buru-buru nambah. Jangan tergoda untuk pengin cepat khatam, karena bisa jadi itu udah enggak ikhlas lagi, pengin cepat dibilang Hafiz kan," ujarnya. Oleh karena itu, niat yang tulus dan ikhlas adalah yang paling penting dalam proses menghafal Al-Qur'an.
Beliau menyarankan agar setiap orang yang sedang menghafal Al-Qur'an fokus pada memperkuat hafalan yang sudah ada sebelum menambah hafalan baru. "Mending kalau misalnya kita benar-benar lillahi ta'ala, target kita memang pengin dikuatin aja hafalannya," katanya.
Bagi mereka yang baru memulai proses menghafal, Ustadz Hanan memberikan saran untuk tidak terburu-buru menambah hafalan. "Kalau baru dapat setengah juz, ya udah kuatin murajaahnya atau ngulang hafalannya. Kalau udah kuat, nambah dikit, nambah dikit," jelasnya. Ini menunjukkan bahwa proses menghafal harus dilakukan dengan cara yang nyaman dan mantap.
Ustadz Hanan juga mengingatkan bahwa menjadi Hafiz Al-Qur'an bukan hanya tentang pencapaian di dunia, tetapi juga memiliki kedudukan istimewa di akhirat. "Target kita tuh cuman pengin jadi Hafiz sebelum kita kembali kepada Allah, karena menjadi Hafiz dan nanti di akhirat itu tuh istimewa banget kedudukannya," tegasnya.
Selain itu, beliau menekankan pentingnya menjaga hafalan Al-Qur'an agar tidak hilang, mengingat betapa sulitnya proses menghafal itu sendiri. "Hati-hati jangan sampai kita udah susah-susah nafal Quran, kan ngafal Quran tuh enggak gampang ya, susah banget kan," ujarnya.
Ustadz Hanan mengajak para penghafal Al-Qur'an untuk tidak terpengaruh oleh keinginan duniawi, seperti ingin segera mendapatkan gelar Hafiz. "Jangan kejar gelar Hafiz, kejar aja kualitas hafalan kita. Itu yang lebih penting," ujarnya. Setiap usaha dalam menghafal Al-Qur'an akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah. "Setiap huruf yang kita hafal, setiap pengulangan yang kita lakukan, semuanya itu dihitung sebagai ibadah oleh Allah," tuturnya.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Hanan mengingatkan kembali pentingnya keikhlasan dalam menghafal Al-Qur'an. "Ingat, hafal Quran itu buat Allah, bukan buat manusia. Jadi, selalu jaga niat kita," pungkasnya. Pesan dari Ustadz Hanan ini menjadi pengingat bagi para penghafal Al-Qur'an bahwa proses menghafal adalah perjalanan spiritual yang memerlukan kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan. Jangan terburu-buru, tetapi fokuslah pada kualitas hafalan agar menjadi penghafal Al-Qur'an yang benar-benar kokoh dan istimewa di hadapan Allah.