Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan keyakinan orang beriman terhadap kiamat dan kehidupan setelah mati.
Jakarta - Kiamat adalah sebuah kepastian yang tak bisa dihindari. Bagi orang beriman, mempercayai hari akhir adalah bagian dari Rukun Iman. Tanpa keyakinan ini, seseorang tidak dapat disebut sebagai orang beriman. Meskipun hari kiamat adalah hal yang ghaib, sebagai seorang Muslim, kita wajib untuk mengimaninya.
Dalam Al-Qur’an dan hadis, banyak dijelaskan tentang kiamat, mulai dari tanda-tandanya, waktu terjadinya, hingga gambaran yang sangat mengerikan. Ketika hari kiamat tiba, alam semesta beserta isinya akan hancur, termasuk gunung-gunung dan bangunan pencakar langit yang terlihat kokoh.
Akan tetapi, kengerian hari kiamat tidak akan dirasakan oleh orang-orang beriman. Lantas, mengapa mereka tidak merasakan ketakutan saat peristiwa tersebut terjadi? Mari kita simak penjelasan dari Ustadz Khalid Basalamah.
Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, “Yang melihat itu sesuai hadis nabi SAW yang berbunyi, tidak akan menyaksikan kiamat itu semua bertabrakan satu sama lain, kecuali orang-orang yang buruk.”
Beliau menambahkan bahwa orang beriman akan menghirup angin yang diutus oleh Allah SWT. Sebelum peristiwa kiamat, mereka yang beriman akan meninggal dunia. “Salah satu tanda kiamat sebelum terbitnya matahari dari barat adalah Allah akan mengutus angin dari arah timur atau utara yang akan merenggut jiwa orang beriman,” terangnya.
“Sehingga, seandainya orang-orang beriman berada di dalam jantung gunung, angin tersebut akan masuk dan merenggut nyawa mereka, hingga tidak tersisa di muka bumi kecuali orang-orang yang buruk, yaitu mereka yang kufur kepada Allah. Maka, merekalah yang akan mengalami kiamat,” jelas Ustadz Khalid.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan Ustadz Khalid yang merujuk pada hadis nabi, orang-orang beriman tidak akan merasakan dahsyatnya kiamat. Golongan yang akan mengalami peristiwa kiamat adalah mereka yang kufur kepada Allah SWT. Wallahu a'lam.