Siapa Pavel Durov? CEO Telegram yang Kontroversial

Mengenal Pavel Durov, pendiri Telegram yang baru-baru ini ditangkap di Prancis. Apa yang terjadi?

Pavel Durov adalah sosok yang tidak asing lagi di dunia teknologi, terutama bagi pengguna aplikasi pesan instan Telegram. Dikenal sebagai pendiri dan CEO Telegram, Durov telah menjadi ikon dalam industri teknologi dengan pendekatan inovatifnya terhadap privasi dan komunikasi digital. Namun, baru-baru ini, namanya menjadi sorotan publik setelah ditangkap di Prancis. Apa yang sebenarnya terjadi?

Durov lahir pada 10 Oktober 1984 di St. Petersburg, Rusia. Ia dikenal sebagai seorang pengusaha yang visioner, yang memulai karirnya dengan mendirikan VKontakte (VK), sebuah platform media sosial yang sangat populer di Rusia. Namun, setelah mengalami konflik dengan pemerintah Rusia terkait kebijakan privasi dan kebebasan berbicara, Durov memutuskan untuk meninggalkan VK dan beralih ke proyek baru yang lebih ambisius: Telegram.

Telegram diluncurkan pada tahun 2013 dan dengan cepat menarik perhatian pengguna di seluruh dunia berkat fitur keamanan dan privasinya yang kuat. Durov berkomitmen untuk menjaga data pengguna dan menolak untuk menyerahkan informasi pribadi kepada pihak berwenang. Pendekatan ini membuat Telegram menjadi salah satu aplikasi pesan yang paling banyak digunakan, terutama di kalangan aktivis dan jurnalis yang membutuhkan komunikasi yang aman.

Namun, pada 25 Agustus 2024, berita mengejutkan muncul ketika Durov ditangkap di bandara Prancis. Menurut laporan, penangkapannya terkait dengan tuduhan yang belum sepenuhnya jelas, tetapi banyak yang berspekulasi bahwa hal ini berhubungan dengan kebijakan privasi Telegram yang kontroversial. Penangkapan ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang masa depan Telegram dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi pengguna di seluruh dunia.

Dalam dunia yang semakin terhubung, peran Pavel Durov sebagai pemimpin yang berani dan inovatif tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia telah menunjukkan bahwa teknologi dapat digunakan untuk memberdayakan individu dan melindungi privasi mereka. Namun, tantangan yang dihadapinya saat ini menunjukkan bahwa perjalanan menuju kebebasan digital tidak selalu mulus.


You Might Also Like