Arie Kriting dan Bintang Emon ikut demo di DPR, mendapat pujian netizen atas dukungan mereka untuk keadilan.
Jakarta, – Dalam aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Konstitusi (MK), sejumlah komika terkenal seperti Arie Kriting dan Bintang Emon turut ambil bagian. Kehadiran mereka tidak hanya menambah semarak aksi, tetapi juga menunjukkan dukungan nyata terhadap isu-isu yang diangkat oleh masyarakat.
Di tengah kerumunan massa, Arie Kriting terlihat mengenakan pakaian serba hitam dengan rambut keritingnya yang diikat. Di belakangnya, Bintang Emon tampil dengan ikat kepala, menunjukkan solidaritas dengan para demonstran lainnya. Meskipun cuaca panas, semangat mereka untuk menyuarakan keadilan bagi rakyat Indonesia tidak surut.
Sebelum aksi, Arie Kriting telah mengunggah sebuah gambar di Instagram yang menyampaikan pesan Peringatan Darurat dengan latar belakang Burung Garuda. Dalam unggahannya, ia mengekspresikan kekecewaannya terhadap pihak-pihak yang seharusnya melindungi masyarakat namun justru menginjak aturan negara. “Dasar tatanan negara sedang diinjak oleh yang katanya mewakili suara rakyat. Mari pantau bersama,” tulisnya.
Tak kalah berani, Bintang Emon juga menyampaikan kritiknya melalui media sosial. Ia menuliskan, “Dikencingin di muka, tapi nggak bisa ngapa-ngapain,” yang menunjukkan ketidakpuasannya terhadap kondisi saat ini.
Aksi para komika ini mendapatkan banyak pujian dari netizen. Banyak yang mengapresiasi keberanian mereka untuk bersuara demi keadilan. “Saya apresiasi buat para influencer yang bersuara untuk rakyat bukan untuk kepentingan penguasa. Terima kasih,” komentar salah satu netizen. “Kalau komedian udah ngomong serius, tandanya ada yang salah sama bangsa ini. Cuma ada satu kata LAWAAAAAAN!” ujar yang lainnya.
Aksi demo ini diadakan sebagai bentuk protes masyarakat dan untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada. Berbagai kelompok masyarakat, termasuk Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), turut berpartisipasi dalam aksi ini dengan membawa sekitar 5.000 massa. Ini menunjukkan bahwa suara rakyat semakin kuat dan berani untuk menuntut keadilan.