Peringatan Gempa Megathrust di Indonesia: Tanda Kiamat dan Hadis Lindu

Indonesia berisiko tinggi terhadap gempa megathrust. Kenali tanda-tanda kiamat dan persiapkan diri menghadapi bencana.

Indonesia, negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, memiliki risiko tinggi terhadap gempa megathrust. Fenomena ini adalah bagian dari aktivitas seismik yang sering terjadi di wilayah ini, dan bisa terjadi kapan saja. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa ada dua lempengan di Indonesia yang belum menunjukkan tanda-tanda akan mengeluarkan gempa besar, yang dikenal sebagai zona Seismic Gap.

"Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9) adalah dua segmen yang 'tinggal menunggu waktu' untuk terjadi gempa besar, karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa signifikan," ungkap Daryono.

Gempa bukan hanya sekadar fenomena alam, tetapi juga merupakan tanda kebesaran Allah SWT. Bagi umat beriman, percaya bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa mencegah terjadinya gempa bumi selain kehendak-Nya adalah hal yang penting. Dalam surah Al-Hadid ayat 22, Allah berfirman, "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."

Selain itu, banyaknya gempa juga menjadi salah satu tanda kiamat. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi" (HR. Bukhari). Dalam hadis lain, disebutkan bahwa sebelum kiamat akan terjadi gempa bumi dalam waktu yang cukup lama. Dari sahabat Salamah bin Nufail as-Sakuni radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, "Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… dan sebelum Kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi" (HR. Ibnu Majah, shahih).

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa gempa bumi terjadi hampir di seluruh penjuru bumi. Beliau menyatakan bahwa meskipun banyak gempa terjadi di negara-negara utara, timur, dan barat, makna 'banyak' di sini mencakup keseluruhan dan terjadi terus-menerus.

Secara umum, tanda kiamat adalah terjadinya gempa bersama bencana dan masalah-masalah besar. Abdullah bin Hawalah radhiallahu ‘anhu berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kepalaku, lalu beliau berkata, 'Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di atas bumi-bumi yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu'" (HR. Ahmad, shahih).

Dengan demikian, sebagai seorang Muslim, penting untuk melakukan introspeksi ketika banyak terjadi gempa. Ini bisa jadi merupakan tanda dan peringatan kepada umat manusia agar kembali kepada Allah dan bertaubat. Ketika gempa terjadi, kita juga dianjurkan untuk mengamalkan doa, seperti yang diajarkan oleh KH Abdul Karim dari Pesantren Al-Qur’an Azzayadi Solo, yaitu: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan."


You Might Also Like