Gus Baha memberikan nasihat berharga kepada petinggi Mabes Polri tentang integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas.
Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, adalah seorang ulama asal Rembang, Jawa Tengah. Dalam sebuah pertemuan penting dengan petinggi Mabes Polri, Gus Baha berbagi pandangan yang mendalam mengenai kondisi sosial dan moral masyarakat Indonesia. Kunjungan ini menjadi momen berharga untuk saling bertukar pikiran dan memperkuat hubungan antara ulama dan aparat keamanan.
Dalam pengajian yang diunggah di kanal YouTube @Menikmatihalal, Gus Baha menekankan bahwa Indonesia, terutama para pejabatnya, seharusnya sangat berterima kasih kepada seluruh rakyat. “Rakyatlah sebenarnya aset utama negara ini. Kita harus menghargai potensi baik yang dimiliki setiap orang,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa potensi buruk dalam diri seseorang tidak akan berbahaya jika tidak diwujudkan. Ia mengacu pada hadis sahih yang termuat dalam Bukhari dan Muslim, yang menunjukkan bahwa Allah menghargai potensi jahat yang tidak terwujud. “Jika seluruh rakyat Indonesia, atau bahkan hanya seperempat dari kita, memiliki mental yang buruk, negara ini akan menjadi sangat miskin dan porak-poranda,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Baha menekankan tanggung jawab individu dalam menjaga ketertiban. “Ketika kita, masyarakat Indonesia, tidak melakukan kejahatan, itulah bentuk ketertiban yang sesungguhnya,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa pejabat memiliki peran penting dalam menciptakan kondisi sosial yang lebih baik. “Kebaikan rakyat adalah cerminan dari kepemimpinan yang baik,” tambahnya.
Gus Baha berharap pertemuan ini dapat memberikan inspirasi untuk perubahan positif. “Kami berharap diskusi ini bisa memberi motivasi bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam bertindak dan menjaga moralitas,” ujarnya. Ia mengajak semua pihak untuk introspeksi dan melakukan perubahan positif demi masa depan Indonesia. “Mari kita semua berusaha untuk membangun Indonesia yang lebih baik, mulai dari diri sendiri,” tutupnya dengan harapan yang tinggi.