Apakah Waktu Hanya Ilusi Menurut Fisikawan? Ini Penjelasannya

Para fisikawan menganggap waktu sebagai konsep yang rumit karena perilakunya yang tidak konsisten dengan teori-teori utama tentang alam semesta. Artikel ini menjelaskan pandangan fisikawan tentang wak...

Waktu adalah penanda dari serangkaian kejadian, tindakan, atau kondisi yang berlangsung. Waktu diukur dengan hitungan hari, jam, menit, detik, dan seterusnya untuk menentukan periode tertentu.

Namun, para fisikawan menganggap waktu sebagai konsep yang rumit karena perilakunya yang tidak konsisten dengan teori-teori utama tentang alam semesta, menciptakan kebuntuan yang menghalangi penemuan "teori segala hal," sebuah kerangka yang menjelaskan semua aspek fisika di alam semesta.

Beberapa studi teoritis bahkan menunjukkan bahwa waktu mungkin hanyalah ilusi yang muncul pada tingkat kuantum. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya.

Pandangan Fisikawan Tentang Waktu

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan jurnal Physical Review A pada pada 10 Mei 2024, peneliti menemukan bahwa waktu mungkin bukan elemen mendasar alam semesta, melainkan ilusi yang muncul dari keterikatan kuantum.

Para peneliti menyarankan bahwa mereka mungkin telah menemukan petunjuk untuk memecahkan masalah tersebut dengan menjadikan waktu sebagai konsekuensi dari keterikatan kuantum, yaitu hubungan aneh antara dua partikel yang berjauhan.

Teori tentang Waktu

Dalam teori mekanika kuantum, waktu dianggap sebagai fenomena yang tidak berubah dan mengalir satu arah dari masa lalu ke masa kini tanpa dapat dihindari. Waktu berada di luar dari sistem yang aneh dan terus berubah yang diukur. Waktu hanya dapat dilihat melalui perubahan pada entitas eksternal seperti jarum jam.

Namun, teori relativitas umum Einstein menyatakan bahwa waktu terkait erat dengan ruang dan bisa dilengkungkan serta dilatasi pada kecepatan tinggi atau di bawah pengaruh gravitasi. Ini menyebabkan ketidaksesuaian mendasar antara dua teori terbaik yang kita miliki tentang realitas. Tanpa penyelesaian untuk perbedaan ini, teori yang koheren tentang segala hal tetap tidak dapat dicapai.

Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti beralih ke teori yang disebut mekanisme Page dan Wootters. Teori ini pertama kali muncul pada tahun 1983, yang menyatakan bahwa waktu muncul untuk satu objek melalui keterikatan kuantumnya dengan objek lain yang bertindak sebagai jam.

Dengan menerapkan mekanisme Page dan Wootters pada dua keadaan kuantum teoritis yang saling terkait namun tidak berinteraksi - satu berupa osilator harmonik yang bergetar dan yang lainnya berupa sekumpulan magnet kecil yang bertindak sebagai jam - para fisikawan menemukan bahwa sistem mereka dapat dijelaskan dengan sempurna oleh persamaan Schrödinger, yang memprediksi perilaku objek kuantum.

Meskipun ada keraguan, mengembangkan teori waktu berdasarkan mekanika kuantum mungkin masih menjadi pendekatan yang menjanjikan, asalkan teori tersebut dapat disesuaikan dengan hasil eksperimen.

Artikel ini memberikan gambaran tentang pandangan fisikawan tentang waktu dan teori-teori terkaitnya. Waktu mungkin hanyalah ilusi yang muncul pada tingkat kuantum, dan para peneliti sedang mencari cara untuk memecahkan masalah ini dengan menjadikan waktu sebagai konsekuensi dari keterikatan kuantum. Meskipun masih ada keraguan dan perdebatan, mengembangkan teori waktu berdasarkan mekanika kuantum bisa menjadi pendekatan yang menjanjikan untuk memahami fenomena waktu secara lebih mendalam.


You Might Also Like